Dari Pekerjaan Per Proyek ke Kontrak Kerja

kontrak kerja - photo by buzzforever

kontrak kerja – photo by buzzforever

Pada mulanya anda berusaha mendapatkan pekerjaan freelance berdasarkan Per Proyek apakah itu melalui bidding website ataupun melalui jalan lainnya. Tentu saja itu adalah permulaan yang sangat menggembirakan terutama kalau itu adalah pekerjaan dari luar negeri yang dibayar dengan dolar.

Setiap apa yang anda raih, maka nikmatilah dan kerjakanlah dengan serius dan profesional. Bagaimanapun, setiap pekerjaan anda akan dinilai oleh klien. Pekerjaan anda yang bagus di pekerjaan pertama yang anda dapatkan belum tentu anda bisa menyerahkan hasil pekerjaan yang bagus pula di pekerjaan berikutnya, kecuali anda benar-benar berusaha yang terbaik dan profesional. Pekerjaan demi pekerjaan yang datang berikutnya akan mendapatkan penilaian dari klien. Mereka akan menilai dari sisi hasil kerja maupun proses yang dijalani. Pastikan anda mendapatkan penilaian bagus dari mereka, melalui komentar-komentar dan pujian yang anda terima.

Apa yang anda harapkan dari ini semua? Atau, apa yang seharusnya anda harapkan kemudian?
Bila anda merasa mendapatkan kepuasan yang cukup dari klien, maka anda bisa berharap pada hal-hal berikut :

Mintalah Bonus pada klien.

Mintalah Bonus pada klien - Dari Pekerjaan Per Proyek ke Kontrak Kerja - empire-four-kingdoms-generator.ga

Mintalah Bonus pada klien – Dari Pekerjaan Per Proyek ke Kontrak Kerja – empire-four-kingdoms-generator.ga

Apakah ini tabu? Tentu saja tidak, ini adalah sesuatu yang wajar. Bila anda mendapatkan bonus tanpa anda meminta, maka berbahagialah. Bila anda merasa mendapatkan kepuasan dari klien terutama klien luar negeri, maka anda boleh meminta bonus. Sampaikan permintaan anda secara halus dan sopan. Sampaikan pujian dan harapan ke depan. Jangan bersikap memaksa. Maka, apabila permintaan anda diterima sampaikan terima kasih yang mendalam. Begitu pula sebaliknya apabila mereka menolak, jangan terlalu kecewa, karena barangkali dana mereka memang terbatas, dan mungkin kebetulan mereka klien kecil, perorangan atau firma kecil, maka pahamilah situasinya. Sampaikan pengertian anda secara sopan.

Mintalah Testimoni.

Mintalah Testimoni - Dari Pekerjaan Per Proyek ke Kontrak Kerja - thoughtco.com

Mintalah Testimoni – Dari Pekerjaan Per Proyek ke Kontrak Kerja – thoughtco.com

Testimoni atau ungkapan kesaksian atas kepuasan mereka, kadang-kadang bahkan seringkali sangat anda perlukan. Hal ini bisa anda manfaatkan pada situasi lain di mana anda harus meyakinkan klien baru lainnya untuk mendapatkan pekerjaan baru. Tesmonial dari klien sedikit banyak akan membantu mendapatkan pekerjaan baru lainnya.

Dapatkan Kontrak.

Dapatkan Kontrak - Dari Pekerjaan Per Proyek ke Kontrak Kerja - rajajobs.com

Dapatkan Kontrak – Dari Pekerjaan Per Proyek ke Kontrak Kerja – rajajobs.com

Ini adalah bagian yang penting. Pekerjaan Per Proyek adalah awal mula anda mendapatkan pekerjaan freelance. Namun pekerjaan per proyek juga seringkali anda harapkan datang namun kenyataannya tidak bisa datang secara rutin. Itu artinya anda juga tidak bisa mendapatkan bayaran atau income secara rutin pula. Sekali pekerjaan selesai, anda harus rajin kembali mencari-cari pekerjaan baru lainnya. Hal ini seringkali membuat frustasi, bila dalam waktu yang cukup lama ternyata pekerjaan baru tak kunjung didapat.

Manfaatkan tingkat kepuasan klien yang kita bicarakan di atas, sehingga anda bisa mendapatkan pekerjaan secara kontrak. Artinya, anda akan menjadi seperti karyawan buat dia, setiap hari anda bekerja dan akan mendapatkan bayaran secara tetap. Lalu apa keuntungan serta kerugian dengan model kontrak seperti ini? Hal ini sepenuhnya akan menjadi pilihan anda.

Keuntungan kerja secara kontrak adalah bahwa anda akan mendapatkan pekerjaan rutin tanpa anda harus bingung mencari-cari pekerjaan baru. Sedikit banyak ini akan mengurangi rasa frustasi anda bila pekerjaan usai dan tak segera mendapatkan pekerjaan baru. Anda juga akan merasa aman terutama bila anda berkeluarga, karena terutama istri tentu mengharapkan income yang stabil dan “secure feeling”.

Kerugian dari sistem kontrak adalah bila dihitung pekerjaan Per Project, mungkin nilai pekrajaan menjadi lebih kecil. Namun kerugian ini akan terasa bila hanya memang anda terbiasa mendapatkannya secara rutin sebelumnya. Saya tekankan bahwa model kontrak bagus untuk pekerjaan freelance yang datangnya tidak bisa rutin dan sulit diharapkan.

Kontrak pekerjaan secara bulanan, mungkin tidak bisa diharapkan dari semua klien, namun hal ini tidak menjadi halangan bila anda ingin mencobanya. Klien individu tentu lebih sulit untuk didapatkan kontraknya. Kalau mereka berbentuk perusahaan meskipun kecil mungkin baru bisa anda harapkan.

Bagaimana mengajukan proposal kontrak?

Bagaimana mengajukan proposal kontrak? - Dari Pekerjaan Per Proyek ke Kontrak Kerja - ere.net

Bagaimana mengajukan proposal kontrak? – Dari Pekerjaan Per Proyek ke Kontrak Kerja – ere.net

Bagaimana bentuk kontrak, hal ini bisa tergantung dari hubungan anda dengan klien dan kira-kira seberapa besar klien anda. Untuk permulaan, sampaikan proposal melalui email, gambaran sederhana dari kontrak yang anda harapkan : apa keuntungan buat mereka, apa saja yang bisa anda kerjakan serta berapa fee / gaji yang anda harapkan perbulannya, serta bagaimana proses anda bekerja atau melaporkan pekerjaan. Proses selanjutnya akan tergantung oleh bagaimana klien tersebut menanggapinya. Bisa jadi ketentuan kontrak anda hanya sebatas apa yang anda ajukan melalui email tadi. Bisa jadi pula kontrak harus dibuat melalui lembar kontrak dengan pasal-pasal yang panjang. Bila memerlukan kontrak yang semacam itu, biasanya klien sudah memiliki draftnya, kita hanya tinggal menyetujui dan tanda tangan lalu mengirimkannya ke mereka dalam bentuk hard-copy.

Bagaimana menentukan fee/gaji bulanan kita?

Bagaimana menentukan fee/gaji bulanan kita? - Dari Pekerjaan Per Proyek ke Kontrak Kerja - ru.freepik.com

Bagaimana menentukan fee/gaji bulanan kita? – Dari Pekerjaan Per Proyek ke Kontrak Kerja – ru.freepik.com

Secara kasarnya, ini seperti hukum jual beli barang juga. Kalau kita menjual 1 buah jeruk seharga Rp. 1000, maka agar lebih cepat laku kita jual Rp. 8000 untuk 10 buah jeruk. Begitu pula dalam hal ini, dalam waktu satu bulan, apa saja dan seberapa banyak yang bisa anda kerjakan untuk klien? Hitunglah dengan perkiraan berdasarkan harga per project lalu ambillah angka di kisaran 60-85 %, mana yang kira-kira terbaik buat anda dan klien, anda yang tahu.

Sebagai contoh begini : Saya mampu membuat web desain sebanyak 10 mockup dalam sebulan dalam bentuk PSD file. Harga untuk setiap mockup bila ini per-project adalah 250 $. Jika dengan sistem per-project maka klien harus membayar 2500$ maka dengan sistem kontrak, harga yang pantas anda ajukan adalah antara 1500 – 2000 $. Pastikan anda yakin bahwa harga tersebut cukup menggiurkan klien namun juga cukup memuaskan anda.

Simulasi penentuan fee tersebut di atas bisa juga diberlakukan untuk anda yang menggunakan tarif per jam. Misal anda biasa menggunakan tarif 50 $ per jam, maka untuk model kontrak anda bisa mengajukan 20 – 35 $ per jam. Kalau pekerjaan per proyek mungkin klien hanya punya pekerjaan 5-15 jam dalam sebulan untuk anda, maka dengan model kontrak anda bisa mendapatkan hingga 140 jam sebulan dengan tarif 25$ per jam, misalnya. Lebih menarik bukan?

 

Baca Juga :

 

Tips menentukan gaji bulanan untuk kontrak

Tips menentukan gaji bulanan untuk kontrak - Dari Pekerjaan Per Proyek ke Kontrak Kerja  - finder.com.au

Tips menentukan gaji bulanan untuk kontrak – Dari Pekerjaan Per Proyek ke Kontrak Kerja – finder.com.au

Pilih angka yang kira-kira menggiurkan klien namun juga memuaskan anda dan cukup untuk hidup dengan keluarga di Indonesia dan bisa menabung!

7 Comments

  1. Rafles

    Halo mas dig, gimana kalo ruang freelancer membahas kontrak kerja proyek web. Mungkin bisa kasi contoh nya juga. Mau nanya juga sistem kontrak kerja dari freelancer market (luar negeri), apakah kontrak kerja nya hanya berupa softcopy atau perlu hardcopy juga.

  2. donnyrahman

    Halo mas gig, nice post. Ada beberapa hal yang ingin saya komentari…mohon maaf sebelumnya ^_^

    Bagi saya sebagai freelancer kerugian terbesar adalah waktu bukan nilai project/pekerjaan, mungkin sudah saatnya memposisikan freelance sebagai pilihan hidup bukan dilihat dari situasi dan nilai pemasukan. Meskipun pada kenyataannya memang ada dua tipe freelancer.
    1. Freelance karena pilihan hidup/gaya hidup
    2. Freelance karena situasi

    Bagi freelancer yang landasannya sebagai pilihan hidup tentu nilai project dan “secure feeling” bukanlah satu-satunya poin. Freelance adalah pilihan untuk mendapatkan waktu lebih dan fleksibel untuk berkarya dan belajar berwirausaha (you are the bos of your life).

    Bagi freelancer yang landasannya karena situasi tentu nilai project dan “secure feeling” sangatlah berperan besar. Waktu bukanlah pilihan buatnya yang penting pemasukan besar dan ada kejelasan perbulan. Bagi saya ini bukan prinsip freelancer tapi prinsip pegawai. Dan nilai “kesetiaan” freelancer tipe ini sangat labil.

    Overall saya berprinsip dunia freelance disejajarkan dengan dunia wirausaha dimana dunia ini penuh dengan nilai yang tidak tetap, banyak tantangan, waktu yang fleksibel namun harus dipertanggung jawabkan, secure feeling dibawah 30% bahkan mungkin lebih kecil lagi. Sangat berbeda dengan dunia pegawai dengan rutinitas kerja dan secure feeling perbulannya.

    Jadi mari kita tanya diri kita masing-masing freelance seperti apakah kita, freelance sebagai nilai dan pilihan hidup? atau freelance hanya sebagai salah satu jalan mencari uang?

    Mohon maaf apabila ada kesalahan pemahaman dari saya. Thanks

  3. gig

    mas donny,
    apa yang mas donny sampaikan saya kira ada benarnya dan memperluas wacana dalam cara menghargai pekerjaan freelance.

    buat saya, menjadi freelance berada di antara gaya hidup /pilihan dan situasi. Saya sudah mengalamai banyak mendapatkan pekerjaan dengan dinilai dari pekerjaan, namun akhirnya saya memilih kerja lepas dengan sistem kontrak.

    Mengenai secure feeling memang bukan satu2nya poin tapi salah satu poin. Namun poin buat saya itu cukup besar mungkin karena faktor usia dan status saya sebagai kepala keluarga dengan 2 anak yang sudah makin besar dan istri tak bekerja.

    bagi orang lain yang statusnya berbeda misal bujang masih mahasiswa hidup mandiri atau bahkan masih nebeng orangtua, mungkin lebih ke gaya hidup, faktor secure feeling menjadi minor, saya paham sekali.

    tidak ada salah paham, semua relatif terhadap keadaan dan status seseorang…

  4. wine racks

    Saya sudah telusuri “work from home” di internet, tetapi belum menemukan yang dapat dikerjakan dari Indonesia. Ada penawaran dari agen-agen tetapi harus bayar dulu padahal belum tentu berlaku untuk Indonesia. Ada yang tau barangkali ? Saya butuh extra income nih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *