Waspada, Inilah Lima Risiko Kesehatan Freelancer dan Cara Menyiatasinya!

Lepas dari pekerjaan yang penuh struktur dan atasan menyebalkan, melakukan pekerjaan secara “suka-suka”, hingga bergumul dengan ketidakpastian memang terdengar menakutkan. Namun, bagi sebagian orang, itulah keuntungan berprofesi sebagai pekerja lepas (freelancer). Sayangnya, ada beberapa hal tak tentu yang harus dihadapi oleh freelancer, seperti penghasilan dan ketiadaan tunjangan kerja. Di sisi lain, bukan tak mungkin bila freelancer juga tak lepas dari ancaman risiko masalah kesehatan. Nah, bagi Anda seorang freelancer yang ingin tetap produktif, berikut adalah lima risiko kesehatan freelancer yang harus Anda waspadai.

1. Kurang Bergerak

Kurang Bergerak

Kurang Bergerak

Besar kemungkinan, Anda akan terus duduk bekerja sepanjang hari, jika bidang yang digeluti berbasis komputer. Memang, hal ini sesungguhnya tak jauh berbeda ketika Anda bekerja sebagai karyawan penuh waktu. Namun harus diingat, ketika menjadi karyawan penuh waktu, Anda tentu lebih banyak memiliki kesempatan untuk bergerak, berjalan, atau pergi meninggalkan kantor untuk makan siang, pergi ke ruang rapat, dsb. Sebaliknya, bekerja dari rumah atau kafe, umumnya memungkinkan Anda berada di tempat yang sama setiap harinya.

Ada beberapa risiko kesehatan yang bisa menyerang Anda, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, hingga penyakit kardiovaskular yang berpotensi mengakibatkan serangan jantung atau stroke. Di sisi lain, terus-terusan duduk di depan layar bisa membentuk postur tubuh menjadi bungkuk, bahkan berpotensi menyebabkan nyeri pada leher dan tengkuk.

Cara menyiasatinya:

Cobalah untuk menghabiskan waktu satu jam di gym, bersepeda, dan joging sebelum atau sesudah bekerja. Anda juga bisa meluangkan istirahat selama lima menit per satu jam atau lebih, untuk sekadar berjalan-jalan melonggarkan otot.

2. Stres

Stres

Stres

Ketika menjadi seorang freelancer, keberhasilan dan kegagalan suatu proyek sepenuhnya ada di tangan Anda. Tidak ada orang yang akan membantu Anda, atau setidaknya mengurangi beberapa beban dan tekanan yang mungkin dirasakan. Inilah yang mampu memicu stres.

Bila tidak diatasi, stres bisa menimbulkan beragam masalah kesehatan, mulai dari kurang tidur, insomnia, sakit kepala, kelelahan, rentan tertular penyakit, hingga merusak kondisi mental.

Cara menyiasatinya:

Biasakan pola hidup sehat dan biarkanlah diri Anda dikelilingi dengan energi positif. Hal itu bisa dengan menjaga sikap dan pikiran positif, bertemu dengan orang-orang terdekat, dsb. Rencanakan pula pola kerja Anda. Di sini, harus diingat, Anda tentu saja boleh menolak pekerjaan, terutama bila Anda merasa sudah terlalu kewalahan, atau klien yang dihadapi tergolong menyebalkan dan susah bekerja sama.

 

Baca juga:

 

3. Merasa Kesepian

Merasa Kesepian

Merasa Kesepian

Meski Anda tak selalu menyadarinya, manusia adalah makhluk sosial. Itu artinya, untuk menjaga kesehatan mental, Anda tetap memerlukan kontak sosial dengan manusia lainnya. Freelancer sendiri memungkinkan Anda untuk lebih banyak bekerja sendirian, sehingga tak jarang: Anda merasa begitu kesepian. Bila dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan depresi, dan meningkatnya perilaku antisosial.

Cara menyiasatinya:

Bersosialisasilah sebanyak yang Anda bisa di malam hari dan di akhir pekan, setelah menyelesaikan pekerjaan. Selain itu, Anda juga bisa mengikuti forum-forum freelancer, atau justru berdiskusi dan mengobrol secara daring (online).

4. Kekurangan Vitamin D

Kekurangan Vitamin D

Kekurangan Vitamin D

Menjadi seorang freelancer membuat Anda tidak lagi memiliki alasan untuk pergi ke luar dan meninggalkan rumah. Hal ini sendiri berkontribusi pada kurangnya asupan vitamin D yang Anda dapatkan. Memang, Anda tetap bisa mendapatkannya dengan mengonsumsi produk susu yang mengandung vitamin D. Namun, bukankah paparan sinar matahari langsung adalah sumber vitamin D yang paling baik?

Dalam jangka panjang, kekurangan vitamin D sendiri bisa meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, gangguan kognitif, bahkan kanker.

Cara menyiasatinya:

Sesekali, biarkan diri Anda pergi ke luar. Jika Anda bekerja dengan laptop, mengapa tidak membawanya dan bekerja di taman atau area outdoor? Tak hanya itu, sebelum memulai hari, Anda juga bisa pergi untuk berjalan-jalan berkeliling komplek rumah.

5. Buruknya Pola Hidup

Buruknya Pola Hidup

Buruknya Pola Hidup

Menjadi freelancer berisiko mendekatkan Anda pada pola hidup yang buruk. Hal ini bisa meliputi makan secara berlebihan, jam tidur yang berkurang, serta terlalu banyak duduk. Hal ini bisa menyebabkan beragam komplikasi kesehatan yang membahayakan produktivitas, seperti kelelahan, kolesterol tinggi, obesitas, hingga serangan jantung maupun stroke.

Cara menyiasatinya:

Sebisa mungkin, aturlah diri Anda untuk mengonsumsi makanan sehat, menetapkan jam tidur yang teratur, dan jangan lupa: tetap berolahraga.

Itulah lima risiko kesehatan freelancer yang harus Anda waspadai. Sedari dini, yuk segera jaga kesehatan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *