Tips Menangani 9 Tipe Klien yang Sering Dihadapi oleh Freelancer

Hubungan antara pekerja dan klien terkadang sering menemui beberapa hal yang dapat menjadi tantangan bagi kedua belah pihak. Begitu pun di dunia freelance, di mana kita harus menghadapi klien-klien dengan karakteristik yang unik. Karena itu, Anda sebaiknya menyiapkan strategi khusus untuk menangani tipe-tipe klien yang sering dihadapi oleh freelancer.
Berikut tipe-tipe klien yang mungkin akan menjadi mitra kerja Anda serta beberapa tips yang bisa Anda terapkan dalam menangani klien-klien tersebut:

Klien yang Suka Penasaran

Klien yang Suka Penasaran

Klien yang Suka Penasaran / Ruang Freelance / Shutterstock

Awalnya, Anda akan merasa senang melihat antusiasme klien tipe ini untuk bekerja sama. Klien-klien ini biasanya tampak sangat ramah, suka berbincang-bincang, serta banyak mengajukan pertanyaan yang bisa saja membuat konsentrasi Anda rusak. Bagaimana mengatasinya?

Bilang Anda sibuk. Intinya, Anda harus berani mengatakan bahwa ada banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan.
Batasi waktu meeting. Efektif dalam menggunakan waktu adalah kunci dalam menyelesaikan pekerjaan agar tidak terlalu banyak waktu yang terbuang.
Jadilah konsultan. Jika si klien terlalu banyak bertanya mengenai proses pengerjaan proyek, tawarkan jasa sampingan Anda sebagai konsultan. Dengan begitu, waktu yang Anda buang untuk berbincang dengan klien menjadi tidak sia-sia.

Klien yang Kurang Up-to-date

Klien yang Kurang Up-to-date

Klien yang Kurang Up-to-date / Ruang Freelance / Shutterstock

Tipe klien yang satu ini akan membuat Anda sedikit kerepotan. Klien yang kurang up-to-date ini biasanya akan sangat sulit untuk dicari keberadaannya di dunia maya, sebab biasanya tipe klien ini kebanyakan berusia lanjut dan kurang memerhatikan tren di masyarakat. Tips mengatasinya?

Gunakan istilah-istilah yang mudah dimengerti oleh si klien.
Gunakan gambar atau alat bantu lain untuk membantu klien mengerti tentang penjelasan Anda.
Tulis kontrak dengan jelas agar mereka merasa yakin untuk bekerja sama.

Klien yang Serba Tahu

Klien yang Serba Tahu

Klien yang Serba Tahu / Ruang Freelance / Shutterstock

Seperti namanya, tipe klien ini sebenarnya tahu benar apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu proyek, tapi mereka tetap saja menyewa orang lain untuk mengerjakannya. Si klien ini bisa saja terus-menerus mengoreksi Anda ketika presentasi, atau bahkan menanyakan pertanyaan yang sudah mereka ketahui jawabannya. Menyebalkan, bukan? Lantas, bagaimana cara mengatasinya?

Hargai setiap pendapat dan masukannya. Tipe klien yang serba tahu ini sebenarnya hanya ingin dihormati. Ucapan terima kasih atas segala masukan dan nasihatnya akan membuat mereka merasa dihargai.
Jangan terpancing emosi.

Menolak untuk kerja sama. Jika menurut Anda si klien kurang bisa menghargai Anda, sebaiknya Anda tidak meneruskan kerja sama daripada harus bekerja di bawah tekanan.

Klien yang Pelit

Klien yang Pelit

Klien yang Pelit / Ruang Freelance / Shutterstock

Tipe klien yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda. Biasanya, tipe klien rela mengabaikan kualitas pekerjaan asalkan ia bisa membeli jasa Anda dengan harga murah. Cara mengatasinya?
Kerjakan proyek dengan cepat. Sebagai freelancer, waktu adalah aset berharga Anda. Tipe klien ini hanya ingin pekerjaannya cepat diselesaikan.
Tulis kontrak. Sebagian dari tipe klien ini hanya mau membayar dengan harga murah. Bahkan pada beberapa kasus, klien tersebut tidak membayar Anda sesuai kesepakatan.
Ajukan harga awal yang tinggi. Pada dasarnya, klien tipe pelit ini sangat gemar menawar. Anda bisa menaikkan tarif biasa agar harga yang mereka tawar pun tidak terlalu jatuh.

Klien Pemimpi

Klien Pemimpi

Klien Pemimpi / Ruang Freelance / Shutterstock

Ide-ide gila sering dimiliki tipe klien pemimpi. Anda pun harus bersiap dibuat kewalahan oleh permintaan-permintaan mereka yang tampak idealis. Agar dapat bekerja sama dengan si klien yang punya banyak ide ini, Anda perlu melakukan:

Minta contoh pada klien. Agar Anda punya gambaran jelas akan apa yang klien Anda minta, tidak perlu sungkan untuk meminta ilustrasi atau contoh bagaimana proyeknya harus diselesaikan.
Patok tarif yang pasti. Biasanya, klien pemimpi ini menginginkan hal yang belum pernah ada sebelumnya. Untuk mengatasinya, Anda perlu memberikan tarifnya secara pasti serta beri tahu mereka berapa lama Anda bisa mengerjakan proyeknya.

Tanyakan detail yang harus dikerjakan. Mimpi memang selalu abstrak. Itulah sebabnya Anda perlu menanyakan dengan cara seperti apa tepatnya si klien ingin proyeknya Anda selesaikan.

Klien yang Suka Membantu

Klien yang Suka Membantu

Klien yang Suka Membantu / Ruang Freelance / Shutterstock

Tipe klien ini selalu ingin dilibatkan pada proses pengerjaan proyek. Awalnya, akan tampak sangat membantu bagi Anda, tapi lama kelamaan, pekerjaan Anda bisa saja dibuat terbengkalai olehnya. Tipsnya?
Beri tugas ringan. Karena si klien ini selalu ingin membantu Anda, beri saja ia tugas-tugas ringan agar ia juga merasa terlibat dalam pengerjaan proyek.
Minta ia untuk melakukan riset terhadap proyek.
Ciptakan ‘kegaduhan’. Jika Anda lebih suka bekerja sendiri, Anda bisa menciptakan ‘kegaduhan’ agar si klien meninggalkan Anda sendirian.

Klien yang Suka Buru-buru

Klien yang Suka Buru-buru

Klien yang Suka Buru-buru / Ruang Freelance / Shutterstock

Pernahkah Anda ditelepon berkali-kali oleh klien, bahkan ketika deadline yang ia tetapkan masih jauh? Mungkin itu tandanya Anda sedang berhadapan dengan tipe klien ini. Mengatasinya?
Kerjakan tugas dengan benar, dan jangan ikut terburu-buru.
Ingatkan klien tentang deadline. Beberapa klien ingin Anda menyelesaikan proyek sebelum deadline, namun Anda selalu punya pilihan kapan Anda akan menyelesaikannya.

Klien ‘Bawahan’

Klien ‘Bawahan’

Klien ‘Bawahan’ / Ruang Freelance / Shutterstock

Biasanya tipe klien ini hanya meneruskan perintah dari atasan mereka. Bahkan, mereka sebenarnya tidak terlalu mengerti tentang apa yang mereka minta dari Anda. Bagaimana mengatasinya?
Ajukan pertanyaan secara kolektif.
Ajukan pertanyaan dari jauh-jauh hari.
Tidak perlu repot-repot menjelaskan detail masalah pada klien tipe ini. Si klien hanya perlu mengetahui garis besar dari apa yang Anda kerjakan.

Klien Delegator

Klien Delegator

Klien Delegator / Ruang Freelance / Shutterstock

Si klien delegator ini biasanya mempekerjakan Anda karena mereka sudah tahu bagaimana kualitas dan profesionalitas Anda. Mereka biasanya tidak mau dipusingkan dengan detail pekerjaan. Intinya, mereka hanya mau proyek yang mereka ajukan diselesaikan dengan baik oleh Anda. Ketika bekerja dengan tipe klien ini, Anda harus:

  • Menghargai waktu yang mereka miliki.
  • Jangan terlalu banyak basa-basi.
  • Berikan laporan tertulis.

Baca Juga :

Anda pasti akan berhadapan dengan 9 tipe klien ini kelak. Nah, pastikan Anda menyerap segala informasi ini agar Anda sukses menangani tipe-tipe klien yang sering dihadapi oleh freelancer.

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *