Sudah Sukses-kah Kamu, Freelancers?

Masih ingat tulisan di masjid atau ruang kantor yang sering kita temukan terpampang di cermin dinding? Biasanya tulisannya berisi kalimat iseng seperti “Sudah Rapi-kah Anda Hari Ini?”, atau pertanyaan makin iseng seperti “Sudah Cantik-kah Kamu Hari Ini?” yang bikin gregetan untuk secepat kilat saya jawab “Ya udah cantik lah, dari kecil!”. :p

Tapi sekarang, makin lama kita hidup, pertanyaan-pertanyaan iseng macam tadi sudah bukan lagi jadi pertanyaan iseng yang paling bikin gregetan buat bisa kita jawab. Pertanyaan-pertanyaan seru lainnya muncul seiring makin dewasa kita secara umur. Dan pertanyaan isengnya kini berubah menjadi “Hei! Sudah kerja di mana kamu?”, lalu kadang dilanjut dengan “Berapa fee per bulan di sana? Besar dong pastinya?”, atau yang lebih parah lagi “Sudah bisa beli apa aja dari hasil kerja kamu selama ini? Mobil? Apartemen? Sukses lah yah sekarang”. Duh, kok kamu jadi perhatian banget sih, tumben *timpuk batu bata*.

*image from here

Pertanyaan-pertanyaan macam itu mungkin memang bikin sakit telinga, atau malah sakit hati. Ya, jangankan pertanyaan tadi, ditanya “Gimana? Sudah lulus belum? Sidang kapan?” saja rasanya sudah sukses bikin kita pengen ngunyah beling. #curhat :p

Kenapa Freelance?

Kenapa freelance? - Sudah Sukses-kah Kamu, Freelancers? - awaywithwords.co

Kenapa freelance? – Sudah Sukses-kah Kamu, Freelancers? – awaywithwords.co

Anyway, sudahlah mari kita tinggalkan pertanyaan-pertanyaan yang bikin panas hati, jiwa dan raga itu. Sekarang mari kita tengok hal-hal membahagiakan tentang pekerjaan freelance kita. Beberapa waktu lalu, twitter @ruangfreelance ramai dengan diskusi seru obrolan siang #RF bareng para tweeps.

Serunya diskusi dimulai dengan sudah sejak kapan para freelancer memutuskan untuk menjadi freelancer. Dari berbagai jawaban yang masuk, ternyata banyak freelancer yang sudah mulai ber-freelance sejak 1 tahun, 2 tahun, 4 tahun, bahkan 5 tahun yang lalu. Hebatnya lagi, ada yang bilang bahwa dia sudah bertahun-tahun jadi freelancer dan kemungkinan besar akan seterusnya menjadi freelancer.

Aku udah 4 tahun jadi freelancer dan kemungkinan besar buat seterusnya 😀 – @dinabegum

Melihat jawaban para tweeps yang ternyata jam terbang freelance-nya sudah nggak main-main lagi, rasanya tidak salah kalau banyak yang bertanya-tanya, sebenarnya apa sih alasan para freelancer memutuskan menjadi freelancer dan bahkan berniat untuk terus menjadi freelancer hingga ke depannya? Se-seru apa sih jadi freelancer?

Hasil obrolan seru dengan para tweeps, beberapa bilang bahwa jadi freelancer sudah merupakan passion mereka sejak dulu. Memiliki pekerjaaan dengan jadwal fleksibel juga jadi keutamaan mengapa mereka memilih untuk menjadi seorang freelancer. Seluruh aturan dan ketentuan semuanya diserahkan pada kita. Tinggal bagaimana kita mengatur cara kerja kita dalam ber-freelance.

Karena disuruh jd dosen sm orang tua, tp tetep mau punya pengalaman kerja di bidang lain – @RMuryantina
Karena ga terikat waktu dan bs sesuka kita kerjanya – @vienacahaya
Kalau dirumah aja dapat uang, knp harus jauh2 ke kantor?? – @helloditho
Seneng diuber dateline *andrenaline junkie* | penuh sensasi – @banglych
Pengen bisa punya waktu n penghasilan flexible – @ikmalFauzan
Ketemu klien baru, relasi baru, tantangan baru yg jarang gw dapet kalo jd backstage man di kantor 😀 – @adiwidyawan
Sambil ngefreelance, sambil ngerjain yg lain. Bebass kemana aja.. 😀 – @maulaQ

Freelancer Bisa Sukses?

Freelancer Bisa Sukses? - Sudah Sukses-kah Kamu, Freelancers? - awaywithwords.co

Freelancer Bisa Sukses? – Sudah Sukses-kah Kamu, Freelancers? – awaywithwords.co

Dan ngomong-ngomong tentang sukses, beberapa freelancer juga dengan senang hati membagi pengalaman dan ceritanya tentang menjadi freelance yang tak hanya bisa membiayai hidup dan biaya sehari-hari, tapi bahkan lebih dari itu, kalau memang kita bersungguh-sungguh.

Alhamdulillah bisa nyekolahin & nguliahin anak di IPB dari hasil menerjemahkan – @dinabegum
Saya sukses beli MacBook Pro 🙂 – @zulsdesign
Alhamdulillaah, waktu saya menikah, semua hampir di danai oleh kerja2 freelance saya… – @ipotisme

Sebenarnya perihal sukses ini memang nggak bisa dengan mudah diungkapkan dan ditentukan. Tapi coba deh dilihat mundur ke belakang. Sebelum melakukan sesuatu, biasanya kita punya target dan harapan yang ingin kita capai. Benar nggak?

Nah, keinginan awal itulah yang biasanya menjadi motivasi untuk kita melakukan hal tertentu, bahkan jadi penguat supaya tetap stay on the track sama si tujuan dan target. Dan tujuan, harapan serta target setiap orang dalam pilihan hidup dan pekerjaannya, pastinya juga beda-beda dong.  Nah, ini dia beberapa pendapat berbeda-beda dari para freelancer tentang tujuan dan harapan mereka.

Kepengen bahagiain orangtua 😀 – @synclicious
Harapan gw ga muluk, ngumpulin modal buat buka usaha sendiri – @minogaku
Pgn buka lapangan pekerjaan buat orang lain dan tentu saja pengen kaya – @ikmalFauzan
Pengen punya toko buku dan perkebunan teh. Aminn 😀 – @gobobonk
Jd freelancer sampe punya bisnis, bisa hire karyawan. Ga selamanya kita muda dan se-produktif sekarang – @nvsh
Punya studio sendiri dan bebas bereksperimen – @kupu_ajaib

Lalu, setelah melakukan berbagai usaha dan akhirnya kita bisa mencapai target tersebut, apakah itu berarti bahwa kita sudah bisa dibilang sukses? Atau belum?…

Apa Sukses-mu?

Apa Sukses-mu? - Sudah Sukses-kah Kamu, Freelancers? - toyotaberanicoba.com

Apa Sukses-mu? – Sudah Sukses-kah Kamu, Freelancers? – toyotaberanicoba.com

Sebenarnya, your success is your right to choose. Sukses itu pribadi. Sudah sukses atau belum, merasa sukses atau tidak, tergantung masing-masing orang. Kalau Mbak Desi Anwar (penyiar dan pembawa berita dan acara) di tweet-nya bilang,

“Not everybody has the same definition for success. Yours might be material, others might be peace of mind”

Dan ya, memang setiap orang selalu punya definisi berbeda-beda tentang sukses. Saya, kamu, mereka, punya angan-angan suksesnya masing-masing. Selain bahwa sukses itu berbeda-beda bagi setiap orang, banyak juga yang bilang bahwa,

“Success is not a destination. It is a journey…”

Jadi, jangan kira juga saat pada akhirnya kamu sudah bisa bikin bisnis freelance sendiri dengan 5-10 orang freelancer yang jadi freelance team dan bekerja bareng kamu, itu artinya kamu sudah sukses. Jalan di depan masih panjang, freelancer. Masih banyak perjalanan dan pemandangan berbagai sisi yang harus kamu nikmati dari si sukses itu sendiri. Jatuh, bangun lagi? Sudah biasa. 😉

Dan, kalau ditanya tentang apa pandangan dan ukuran setiap orang tentang kesuksesan dan keberhasilan yang ingin dicapai dalam hidup dan pekerjaan, beberapa orang bilang bahwa sukses itu nggak mesti hanya diukur dari kemapanan materil. Lebih dari itu, sukses bisa jadi lebih dari sekedar mampu secara finansial, seperti kata para freelancer berikut ini.

Kalo sudah bahagia lahir bathin 🙂 – @GalihAristo
Bisa menikmati pekerjaan dan hidup.. – @adviwan
Bisa menikmati pekerjaan dan punya waktu untuk travelling, freelance=bekerja sambil travelling 🙂 – @veronicarkana
Bisa bebas berkreasi dan melakukan byk hal scr mandiri – @forevernikn
Sukses pengertian sy sederhana, bisa melakukan apapun sesuai passion.. Buka usaha sudah, tinggal kumpulin modal dr freelance – @EviSriRezeki
Pengen punya waktu sama keluarga yg fleksibel. – @widartoadi

Nah, kalau kamu sendiri, how do you measure success? Seperti apa sih sukses kalau buat kamu? Apa dengan banyaknya dan terjamin secara rutinnya uang mengalir ke rekening tanpa harus khawatir tiap bulan? Sehingga kelangsungan hidup dan kebutuhan keluarga bisa terpenuhi selalu? Liburan bisa dilakukan kapan saja? Atau… buat kamu sukses itu cukup hanya dengan mengerjakan hal-hal kecil sesuai passion yang bisa membawa kebahagiaan personal? Seperti melukis di depan pemandangan matahari senja yang hampir terbenam di depan rumah mungil milik pribadi?

Beda-beda? Wajar. 🙂

So, daripada pusing-pusing mikirin dan tanya sana-sini sudah seberapa sukses orang lain, lebih baik mari kita tanya lagi ke diri sendiri, apa sih ukuran sukses untuk saya?

Baca Juga :

Kalau saya sih, bisa dengan tenang beli sebanyak-banyaknya buku yang jadi inceran tiap minggu, lalu bawa mereka ke kasir tanpa mesti liat dulu harga bukunya berapa dan tanpa khawatir mikirin uang di dompet tinggal berapa, itu udah jadi kebahagiaan tak ternilai dan pengukur kemampuan finansial secara personal.

Jadi, kalau kamu, apa harapan dan sukses-mu?… 🙂

8 Comments

  1. Dina Begum

    Beberapa kali aku ditawari untuk bekerja di kantor. Ehm… untuk apa bekerja, kalau dengan bersenang-senang menerjemahkan saja alhamdulillah bisa nyekolahin & nguliahin anak di IPB?

  2. Tito Pandu Brahmanto

    Harapan saya memulai freelance ini awalnya sangat klise, “Pengen bermanfaat untuk lebih banyak orang, tidak hanya untuk satu perusahaan”. Tapi seiring waktu, harapan itu jadi berubah, “Bikin produk yang bisa dipakai dan dimanfaatkan orang banyak”.
    Sudah sukses? Jawabannya Belum dan sedang dilakukan, doakan ya supaya saya diberikan kekuatan untuk mewujudkannya.

  3. Irawan

    kalau dah mencapai tarhet berarti sukses dan terkadang walau tarhet dah tercapai perasaan masih saja pengen lebih dari itu..
    nice share mbak..

  4. Dennis

    Wow disini tempat para master freelance,

    Salam kenal ya,jujur sy nuwbie neh di freelance,sekarang sy punya usha komputer cuma sekedarnya aja cukup buat jajan ,he cuma bingung mau kemana ?

    Moga diterima ya

  5. Kaos anak

    Kiriman yang sangat bagus , aku percaya ini sangat berfaedah untuk mereka
    yang membaca, saya nantikan postingan selanjutnya,
    apalagi mereka yang sedang mencari pakaian anak dan kaos anak
    berkualitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *