Seni Menjual Diri

Value atau nilai merupakan sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri. Dalam pekerjaan, apakah Anda ingin dinilai sebagai profesional yang berkualitas atau biasa saja? Tentu saja setiap orang ingin dinilai berkualitas, namun tidak semua orang mengetahui caranya. Menentukan tarif atau harga yang tepat sangatlah penting karena harga bisa mempengaruhi persepsi kita terhadap nilai dari suatu barang atau jasa.

Pernah mendengar istilah, “Mintalah setinggi bintang agar kamu mendapatkan yang setinggi bulan”? Dalam kaitannya dengan pekerjaan, bagaimana seharusnya kita menentukan tarif untuk sebuah jasa yang kita tawarkan? Pertama-tama kita harus menciptakan citra diri yang benar dan personal brand yang kuat. Dalam bernegosiasi, mulailah dengan harga yang tinggi. Saya ambil contoh misalnya Anda seorang fotografer pemula dan seseorang ingin menyewa Anda sebagai pekerja lepas. Berapa Anda akan memasang tarif? Katakanlah fotografer profesional memasang tarifnya Rp. 3.000.000,- per hari. Mungkin Anda tidak selevel dengannya tetapi jika Anda memasang tarif Rp. 250.000,- per hari Anda tidak akan dianggap sebagai salah satu fotografer terbaik. Apakah dengan memasang tarif Rp. 2.000.000,- Anda akan ditertawakan klien? Saya rasa tidak. Sekalipun Anda berpikir bahwa klien Anda tidak mau membayar sebanyak itu, tetapi sekarang Anda telah memulai negosiasi dengan harga yang tinggi. Selanjutnya Anda bisa memasang harga dibawah harga tersebut, dan klien akan senang karena tidak mendapatkan fotografer dengan kualitas Rp. 250.000,- (rendah). Klien akan merasa telah menyewa fotografer kelas Rp 2.000.000,- per hari hanya dengan membayar Rp. 500.000,-!

Terkadang kita sering minder dan menganggap bahwa kemampuan kita belum seberapa. Tapi bagaimana mungkin orang lain bisa percaya dengan kemampuan kita, kalau kita sendiri tidak percaya diri. Jika kita ingin dinilai berkualitas maka kita harus terlebih dahulu mengakui dan menganggap diri kita berkulitas.

5 Comments

  1. Febriyan Lukito

    nice… benar juga ya. kalau kita sendiri minder mengenai kemampuan kita, gimana orang lain bisa mengakui kemampuan kita ya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *