6 Hal yang Tidak Disukai Freelancers

Dalam setiap hubungan antarmanusia pasti ada hal yang tidak disukai satu sama lain. Begitu juga hubungan antara freelancers dan klien yang sangat sensitif. Berikut ini hal-hal yang tidak disukai freelancers dari kliennya.

image from here

“Lakukan apa yang kamu mau”

Seperti anak ayam yang kehilangan induknya ketika klien tidak memberi pengarahan yang jelas terhadap apa yang mereka butuhkan,freelancers akan sulit untuk memulai suatu pekerjaan. Bahkan akan sangat kebingungan ketika pengerjaan proyek berlangsung. Klien meminta freelancers melakukan yang bisa dilakukan karena mereka terlalu percaya bahwa kita sebagai orang yang ahli di bidangnya. Namun, ketika pengerjaan proyek selesai, mereka akan menjawab: “Sebaiknya ini seperti ini…lalu ini dihapus saja…lalu….” yang pada akhirnya kita harus memulai lagi dari awal.

Tips: Buatlah daftar pertanyaan dasar yang wajib Anda tanyakan ketika Anda akan memulai sebuah proyek terutama seluk-beluk perusahaan yang mempergunakan jasa Anda karena hal tersebut dapat mempermudah memperoleh ide.

“Nanti akan saya bayar”

Seperti kita tahu, klien tidak suka jika kita menunda pekerjaan begitu juga kita yang tidak ingin bayaran kita ditunda karena alasan yang tidak jelas. Seperti telah dibahas dalam “Kontrak Kerja dengan Klien” berikut, pernyataan persetujuan tentang waktu pengerjaan dan pembayaran seharusnya bisa membuat penundaan ini tidak terjadi lagi jika kedua belah pihak menepati janjinya. Akan tetapi, kenyataannya sekarang masih banyak freelancers yang mengeluhkan hal ini dan mengatakan bahwa kontrak kerja di lapangan nanti tidak sesuai dengan apa yang telah disepakati.

Tips: Membuat kesepakatan 50% uang muka selain membantu Anda membiayai proyek juga mengantisipasi kerugian yang lebih besar.

“Mahal banget!”

Lihat “Waspadai Klien Berikut!” Freelancers paling tidak suka jika klien membandingkan harga dengan sesuatu yang tidak wajar. Misalnya: “mahal amat, saya bayar karyawan saya aja ngga segitu.” Ingin rasanya menjawab: “Karyawan bapak saja yang kerjakan kalau begitu.” Akan tetapi, Anda jangan langsung terpancing emosi karena ini menyangkut reputasi Anda sebagai pekerja profesional.

Tips: Membuat daftar harga standar dengan spesifikasi tertentu (misal paket A dengan pengerjaan seperti berikut…..)

“Saya tidak menerima email”

Jika menyangkut pekerjaan ini sangat menghambat pengerjaan proyek. Jika menyangkut invoice ini sangat menghambat pekerjaan freelancers. Hal ini bisa jadi benar karena ada yang salah dengan email Anda atau email klien. Bisa juga karena ada yang salah dengan klien Anda. Kita tidak bisa berargumen dengan mereka karena tidak ada bukti yang pasti bahwa email benar-benar sampai atau tidak.

Tips: kirim ulang email Anda dan lakukan konfirmasi saat itu juga memastikan bahwa klien Anda telah menerima email atau belum.Pastikan kejadian serupa tidak terulang dua kali. Dan pastikan bayaran Anda dilakukan sesuai kesepakatan dari tanggal email invoice tersebut diterima.

“Buat lebih mengesankan!”

Saya tahu pengerjaan website yang menarik tidaklah mudah terutama jika bertemu dengan klien yang sebenarnya dia sendiri tidak dapat menjelaskan maksud dari tujuan ‘mengesankan’ itu seperti apa. Bisa jadi mengesankan karena pemilihan jenis font, warna, atau tampilan gambar yang dapat berubah, atau banyak video, dll. Dan akhirnya yang lebih menyebalkan, mereka akan bertanya: “Kamu ngerti kan maksud saya?”

Tips: Cobalah menjelaskan detail kepadanya dengan cara menunjukkan contoh-contoh website yang memenuhi kriteria mengesankan bisa jadi karena mereka sebenarnya sulit menjelaskannya dengan kata-kata.

Tidak ada kabar

Komunikasi menjadi hal mendasar yang wajib dilakukan secara intensif jika menyangkut pengerjaan proyek yang membutuhkan koordinasi kedua belah pihak. Jika salah satunya tidak ada kabar, akan seperti apa hasilnya nanti? Pasti akan tidak sesuai dengan ekspektasi.

Tips: Lakukan penjadwalan untuk meeting mingguan atau harian dengan klien.

Nah, itu tadi hal-hal yang tidak disukai freelancers dalam perkataan klien. Untuk mencegahnya, saya berikan juga tipsnya. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? šŸ˜‰

One Comment

  1. Elisabet Veni

    Saya pernah menghadapi 1 klien yang mempunyai semua point di atas, bahkan berjanji akan membantu saya terlibat dalam mega project. Sy sudah memberikan diskon hingga 50%, mengirimkan invoice melalui BBM, Email, bahkan MMS atas permintaannya, Pengiriman pertama, sudah saya kabari melalui HP, tidak ada tanggapan sudah diterima atau belum. Terus, tiba2 SMS, kok projek dia tidak ada kabarnya, sy kirim ulang invoice dan 1 desain dari 6 project dia melalui media yg sama, tp berujung nggak ada tanggapan lg, pdhl sy sudah balas SMS-nya ketika files sudah terkirim. Akhirnya saya putuskan untuk membuang klien dengan tipe seperti itu. Saya pikir, saya perlu latihan lebih dalam hal negosiasi dan komunikasi langsung, tetapi keluarga dan teman2 yang mengikuti perkembangan karir saya mengatakan bahwa tindakan saya sangat tepat untuk memutuskan kontrak dengan klien itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *