Tips Memilih Karyawan yang Tepat

Bisnis Anda berkembang dengan cukup baik. Tetapi, kantor Anda menjadi tempat persinggahan sementara bagi karyawan? Ya, meski hanya bisnis kecil, tetapi jika terjadi turn over tinggi, sepertinya ada yang salah. Karyawan baru keluar masuk tak jelas? Mendapat karyawan yang tepat memang tidak mudah. Setidaknya mungkin bisa menjadi pengingat, mungkin dulu pun Anda bekerja pada orang lain. Atau, menjalankan bisnis seorang diri dan mulai kewalahan. Ketika membutuhkan karyawan, tentunya tak bisa asal comot.

Read Personality

Anda bisa mencoba belajar cara membaca kepribadian seseorang. Mulai dengan belajar membaca kepribadian dari fisik seseorang, tulisan tangan, ataupun tanda tangannya. Meskipun tidak 100% persis pas mendeskripsikan seseorang, setidaknya ilmu tersebut sudah teruji. Tapi ingat, Anda harus berhati-hati, zaman sekarang karyawan semakin cerdas, mereka bisa merekayasa tulisan tangan sedemikian rupa agar tak terlihat kekurangannya. Jadi Anda tetap harus mengkombinasikannya dengan data-data lain, misalnya cara berbicara, cara menyelesaikan pekerjaan, dan cara menghadapi permasalahan dengan sesama rekan kerja.

Anda juga bisa mencoba menguji kepekaan atau kepeduliannya dengan berpura-pura menjatuhkan benda, misal pensil atau penggaris. Lihatlah seperti apa reaksinya. Banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menguji sikap dan kepribadiannya yang lain.

Tanyakan Kebutuhan Hidup

Seringkali seseorang merasa nyaman dan tenang ketika kebutuhan hidupnya telah terpenuhi. Sehingga ia juga akan merasa lebih nyaman ketika bekerja. Ingat, kebutuhan ya, bukan keinginannya. Kebutuhan dan keinginan jelas beda jauh. Kalau keinginan manusia, satu gunung emas tak akan pernah cukup. Kebutuhan setiap orang pun berbeda ya. Seseorang yang masih single dengan yang sudah berkeluarga pastinya juga memiliki daftar kebutuhan berbeda. Jadi pastikan Anda benar-benar mendapat jawaban yang tepat mengenai kebutuhan dasar hidupnya.

shutterstock_77370484

Credit Image: Shutterstock

Sesuaikan dengan Standar Gaji yang Anda Tawarkan

Standar gaji yang ingin Anda berikan misalnya adalah tiga juta rupiah. Maka, jangan menerima karyawan yang meminta standar gaji di atasnya, meskipun selisihnya hanya sedikit, kalau Anda tidak memiliki niat menaikkan gajinya dalam waktu dekat. Namun, jika si pelamar mengajukan permintaan gaji di bawah standar yang anda berikan, maka tetap gajilah ia sesuai standar yang ingin Anda berikan. Anggaplah itu bonus baginya.

Tiga cara di atas sudah berhasil diterapkan oleh berbagai perusahaan. Jadi, silakan anda membuktikannya. Jika Anda memiliki tambahan atau cara lain, silakan dibagikan pada kolom komentar. Salam. IKD

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *