Sudahkah Freelancer Benar-benar Merdeka?

Free = Bebas. Seharusnya, memang seorang freelancer yang bekerja secara lepas / tidak terikat di suatu lembaga / perusahaan sudah sepenuhnya merdeka. Bagaimana dengan kalian, wahai para pekerja kreatif mandiri?

shutterstock_171929309

Freelancer Image via Shutterstock

Definisi bebas itu apa ya? bebas /be·bas/ /bébas/ a 1 lepas sama sekali (tidak terhalang, terganggu, dan sebagainya sehingga dapat bergerak, berbicara, berbuat, dan sebagainya dengan leluasa). Begitulah menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kemudian, definisi merdeka adalah: merdeka /mer·de·ka/ /merdéka/ a 1 bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya); berdiri sendiri 2 tidak terkena atau lepas dari tuntutan 3 tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; leluasa. Masih menurut KBBI.

Bagaimana seorang freelancer terdefinisikan? Menurut Om Wiki seperti ini: freelancerfreelance worker, or freelance is a person who is self-employed and is not committed to a particular employer long-term. These workers are sometimes represented by a company or an agency that resells their labor and that of others to its clients with or without project management and labor contributed by its regular employees. Others are completely independent. Intinya, seseorang yang bekerja tanpa komitmen jangka panjang kepada seorang atasan dan kadang mewakili sebuah perusahaan. Selebihnya benar-benar mandiri.

Definisi Freelance

Dalam bentuk bahasa Inggrisnya, “freelance“, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Sir Walter Scott (1771-1832) dari Britania Raya dalam novelnya “Ivanhoe” untuk menggambarkan seorang “tentara bayaran abad pertengahan” atau metafora untuk sebuah “tombak yang bebas” (“free-lance“) (menunjukkan bahwa tombak tidak disumpah untuk melayani majikan apapun, bukan bahwa tombak tersedia gratis).

Jadi, karena berdiri sendiri dan tidak tergantung siapa pun, maka seorang pekerja lepas pun memiliki bargaining position yang lebih leluasa dibanding pekerja kantoran.

Kebebasannya Adalah…

  • Waktu bekerja yang bisa disesuaikan dan diatur sendiri. Pagi, siang, sore, malam menjadi pilihan. Weekday atau weekend rasanya sama saja ya? Terkadang, orang lain bekerja, freelancer sedang berlibur. Atau sebaliknya.
  • Memilih klien yang sesuai dari segi proyek, budget, target, dan kemudahan akses untuk menunjang proyek. Apa lagi ya?
  • Bisa memilih asuransi yang sesuai kebutuhan tanpa harus seragam dengan pilihan bos atau perusahaan.
  • Bisa bereksperimen dengan proyek. Jika klien tidak suka, simpan prototipe yang sudah setengah jadi dan bisa dijadikan tambahan portofolio. Terkadang, eksperimen yang tidak disukai klien A malah dibutuhkan oleh klien B. Jadi, jangan membuang begitu saja hal yang sudah dikerjakan.

Ada tambahan lain?

Belum Merdeka Seutuhnya

Eh, gimana? Ya, karena freelancer harus mengatur sendiri keuangannya. Bukan seperti pekerja kantoran yang sudah dengan tenang akan menerima gaji setiap bulan, bagi para pekerja kreatif lepas kan harus terus memutar otaknya (terkadang sampai pusing) bila ingin survive setiap hari.

Tentunya semua sadar, setiap saat argo hidup terus berjalan. Makan, minum, bayar tagihan listrik, cicilan rumah, dan yang sudah berkeluarga tentu memikirkan biaya pendidikan anak.

Harus diingat juga untuk menyisihkan sebagian pendapatan pada pos tabungan dan pos darurat. Ini bukan hal yang mudah. Apalagi bila seorang freelancer tinggal jauh dari sanak keluarga atau teman dekatnya. Jika ada kecelakaan (knock on wood, jangan sampai kejadian!), para freelancer harus sudah siap dengan urusan administrasi rumah sakit dan obat-obatan. Menjadi single fighter di luar kota atau luar negeri membutuhkan keahlian bertahan ekstra ya?

Semua harus dipikir sendiri. Mencari proyek sendiri. Terlebih bagi para freelancer baru yang belum banyak pengalaman atau belum dikenal orang. That’s why yang namanya portofolio harus dipajang dengan baik di blog atau situs pribadi.

Nah, bagaimana denganmu? Sudah terbebas dari penjajahan atasanmu? 😆 Sudah lepas dari belenggu bermacet ria di jalan agar bisa masuk kantor tepat waktu? Atau sedang terjebak karena mendapatkan klien yang super bawel dan riwil?

shutterstock_123550399

Freelancer Image via Shutterstock

Tak ada yang sepenuhnya bebas dan merdeka bagi pekerja lepas. Tetapi setidaknya kamu bisa keluar dari zona nyaman yang secara tidak sadar sudah membuatmu terpenjara dan terlena. Karena bagi pekerja kreatif, asalkan tetap aktif berpikir dan bereksperimen, maka tak ada alasan untuk menyalahkan rutinitas yang menjemukan. Eh, benar, tidak? 🙂

Selamat menikmati kemerdekaanmu!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *