Menjual Diri di Internet

Image by falsereality748

Image by falsereality748

Kemarin ponsel saya berbunyi dan sebuah sms dari nomor yang tidak dikenal muncul,  sebuah pertanyaan melayang  yang menanyakan apakah saya benar seorang freelance di dunia maya. Dan sms tersebut menanyakan apakah saya bersedia untuk menjadi salah satu freelancer-nya di perusahaan mereka untuk mengerjakan proyek yang sedang mereka kerjakan. Akhirnya saya mecoba membuka website freelance market online yang dikatakan oleh si peng-sms, website  tersebut telah lama saya tinggalkan dan ternyata disana saya memberikan informasi yang lengkap tentang siapa saya.

Di ruangfreelance telah banyak cara-cara menjual diri di Internet. Bila kita liat berjualan diri di internet bukanlah hal yang sulit, yang dibutuhkan hanyalah masalah waktu (karena memang dibutuhkan waktu yang cukup panjang) serta bagaimana penyampaian informasi yang tepat, pecitraan diri (personal branding), penjabaran specialisasi dan juga portfolio.

Hal diatas mungkin bukanlan sebuah hal yang cukup efektif dalam menjual diri dan mendapatkan pekerjaan di market online. Karena dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk membuat seseorang melakukan kontak langsung dengan kita. Dalam artikel kali ini saya mencoba memberikan gambar secara global bagaimana perbedaan para freelance kita dengan para freelance dari india dalam hal menjual diri.  Bila dilihat orang indonesia masih agak tertinggal dengan orang India dalam menjual diri, walaupun kita memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri, mengapa tertinggal?  mungkin ini pertanyaan yang  mesti kita jawab, karena saat ini banyak freelance online yang berasal dari india. Mungkin beberapa hal berikut bisa jadi gambaran kenapa india masih banyak diminati oleh para pemiliki pekerjaan.

Harga yang murah

Harga yang murah - Menjual Diri di Internet -  romaniajournal.ro

Harga yang murah – Menjual Diri di Internet – romaniajournal.ro

Untuk masalah harga memang India memiliki harga yang sangat murah hal ini sudah tidak dipungkiri lagi saya belum mengadakan riset mengapa hal ini bisa terjadi. Tapi selama menjadi freelance memang diliat pekerja india menempati posisi teratas untuk harga yang “bersaing”.

Bahasa Inggris yang fasih

Bahasa Inggris yang fasih - Menjual Diri di Internet - suneducationgroup.com

Bahasa Inggris yang fasih – Menjual Diri di Internet – suneducationgroup.com

Dulu pertama kali menjadi seorang freelance saya memiliki masalah dengan sebuah situs layanan freelance. Dan saya memiliki seorang kenalan dari India yang memang fasih berbahasa inggris, hal ini benar-benar sangat membantu dalam menyelesaikan masalah. Jadi India yang merupakan bekas negara jajahan Inggris menjadikan bahasa inggris bahasa primary, hal ini membuat mereka maju lebih selangkah daripada kita.

Memberikan solusi lebih

Memberikan solusi lebih - Menjual Diri di Internet - eyntech.com

Memberikan solusi lebih – Menjual Diri di Internet – eyntech.com

Orang India memiliki sebuah pendekatan yang lebih baik dari sisi menjual diri, dalam mendapatkan project mereka tidak hanya memberikan portfolio dan apa saja yang  mereka kerjakan, mereka juga mencoba memberikan pilihan-pilihan solusi atas apa yang akan dikerjakan oleh pemilik project. Solusi-solusi yang ditawarkan dimulai dari solusi yang terbaik sampai dengan solusi yang termahal. Hal itu jarang dilkukan oleh para freelance kita.

Inisiatif Lebih

Inisiatif Lebih - Menjual Diri di Internet - kinibisa.com

Inisiatif Lebih – Menjual Diri di Internet – kinibisa.com

Memiliki inisiatif lebih, mungkin ini yang menjadi hal yang jarang kita lakukan. Para marketing freelance India memiliki inisiatif lebih mereka terkadang melakukan jemput bola, dimana mereka mencari orang yang mungkin memiliki project dan melakukan penyapaan atau penawaran. Mereka melupakan perasaan enggan atau malu untuk menyapa.

Terkadang India dimata kita memiliki banyak kekurangan, dari mulai source code yang berantakan, harga yang merusak pasaran. Tapi disisi lain kita mesti belajar banyak bagaimana cara berkomunikasi serta menjual diri dari negara India dan bersaing serta berusaha mencari tau untuk menjual diri dengan tidak merusak harga pasaran.

35 Comments

  1. zam.web.id

    menilai kemampuan kita melalui kacamata “india” 🙂 suatu hal yang jarang di share oleh teman2 yang sudah perpengalaman disana, thanks infonya 😀

  2. Caesar Aldhela

    getol emang kalo saingannya orang india.
    banyak yg ngerusak harga. apalagi di situs freelance market, pasti banyak orang india yg gemar ngebid harga paling rendah 😐

  3. Yogi

    Rata2 orang luar yg gw temuin, punya pengalaman buruk sama orang pekerja-pekerja web asal India. Tapi ga sedikit juga lho orang India yang bener2 bagus kerjanya.

    Ada satu hal yg plg ga disuka bule terhadap orang India. They keep using “sir” in everything that they say.

    “Hello sir”
    “Thank you sir”
    “What can I do for you sir?”

    Mungkin maksudnya supaya keliatan ramah, cm ternyata malah sebaliknya. Bos gw aja dl pernah blg, “Please don’t call me ‘sir’, those Indians keep calling me sir and I don’t like it”.

  4. anggi krisna

    @yogi: hahahaha 😀 ngakak, kayanya gue mau bahas tentang India lagi :D, kenapa kita gak mempunyai semangat seperti India itu 😛 tunggu aja, gue mau riset dulu

  5. Yofie Setiawan

    Pada akhirnya pasar yang akan menilai, kalau cuma berpegangan pada harga murah, gak akan tahan lama, misalnya seperti motor cina di pasaran indonesia. Tapi lain halnya kalau ternyata mereka juga banyak nilai lebih selain harga yang murah…

  6. zam.web.id

    topik ini dulu pernah dibahas dikit di milis WebPM
    berikut ini ada potongan email teman yang saya kutip:

    2 bulan an abis gue di pecat
    eh, indian nya juga dipecat ama si big boss, 2 manager IT dan semua developer indians
    ketahuan belang nya, janji2 surga tapi proyek gak kelar2
    sama banyak fasilitas kantor yang lenyap seperti router dll
    akhir nya sekarang kantor ini manager IT dan developer nya 100% indonesian semua

    so guys, bukan nya gue rasis
    tapi berhati2 lah
    kalau orang indonesia mungkin gak pinter ngomong dan cas cis cus inggris nya
    tapi kalo hati dan perilaku nya pasti masih “waras” dan gak segila mereka

    dari pengalaman ini, gue bilang developer indonesia emang
    kurang jago ngomong, presentasi dan meyakinkan orang
    tapi secara skill trustworthy 🙂

    sedangkan indian, pinter ngomong, pinter presentasi
    pinter meyakinkan orang kalo mereka bisa
    sedangkan skill masih tanda tanya???

    kalau kita bisa dipercaya, semua mata internasional
    akan tertuju ke kita

    update info dari temen2 gue yg ngadu nasib di singapore
    semakin banyak orang2 india pengen kerja disana
    tapi semakin sedikit pula perusahaan IT yang melirik mereka
    now all eyes are on us, indonesians

    semoga nggak racism dan stereotyping yah 🙂 *contoh kasus saja*

  7. agoes82

    nggak racism dan stereotype sih zam, kan kita berbagi. Memang kesannya mengeneralisasi.

    Sebenernya sih artikel ini bukan bermaksud mencari kesalahan, tapi sebenernya lebih mencari kebaikan yang mereka dapatkan. Point plus dari mereka yang harus kita liat, kalo yang jelek2nya buang aja.

  8. cowy

    Halo semuanya.. Saya baru aja menemukan situs ini ketika baca2 majalah CLEO di mana situs ini dibahas..

    Saya mau kasih opini + saran dikit aja bwt para freelancer di sini, karena saya sendiri merupakan pengguna jasa Freelance untuk Bisnis internet, smoga membantu yang lain…

    Kalau menurut saya, orang2 Indonesia itu seperti “The Hidden Gem”, orangnya bagus2, harga sangat bersaing dan jasanya juga ga kalah. Cuma sayangnya kadang orang Indonesia tidak jago membaca peluang pasar dan kurang sekali promosinya. Padahal ketika melihat halaman portofolionya, ternyata sangat keren dan ga kalah dengan orang orang luar! Cuma ya itu, kayaknya mencari situs dan portofolio mereka bener2 harus blogwalking ke sana kemari, nyempil di comment, atau malah nyempil di majalah kayak proses saya mencari situs bagus ini 🙂 Promosi di tempat banyak sekali ikan2 kelaparan mencari makanan malah sangat kurang, sehingga saya jarang menemukan rekomendasi ke situs orang Indonesia.

    Di warriorforum, di mana di sana banyak orang yang mencari virtual assistant untuk berbagai macam keperluan Bisnis onlinenya seperti content writing, web designing, logo design, sampai full time virtual assistant. Dan selain India, yang sekarang ini populer untuk di hire itu adalah orang Filipina, yang sejarah dan lokasinya ga jauh dari Indonesia.

    Setelah saya cari2 tahu, ternyata baik India dan Filipina punya situs Virtual assistant yang mengusung negara masing masing. India ada Yourmaninindia(dot)com dan filipina ada distantsupport(dot)com. Kalau Indonesia ada situs2 portal freelance seperti itu, Insya Allah Indonesia akan lebih dipandang dunia luar.

    Oh ya ini sekedar informasi aja kira2 apa pekerjaan Freelance yang dibutuhkan dunia kerja Virtual saat ini..
    1. Article Writer/Ghost writing
    Syaratnya harus suka nulis dan bisa menulis apa saja dari source yang diberikan. bahasa inggris yang bagus mutlak dimiliki dan bisa memenuhi ekspektasi.
    Harga pasar: Biasanya sih $1 per 100 word. Tapi kalau saya pribadi pakai yang $1 per 200 word, karena memang tidak perlu kualitas yang bagus2 amat. Harga Native umumnya $10 per 400-500 word, jadi harga yang non native biasanya di bawah itu

    2. Full Time Virtual Assistant
    Nah, ini profesi yang sebenarnya bisa diberikan ke orang Indonesia tapi larinya orang Filipina yang dapet. Basicly, VA Full time requirementnya ga aneh2 kok, yang penting bisa nulis di word, nulis report di Excel dan melakukan tugas administratif seperti mengurus situs, menjawab email dan sebagainya. Requirementnya berbeda-beda, tapi umumnya orang yang Hire VA ini membekali dengan training dari A sampai Z mengenai tugas yang dilakukan. Tapi requirement yang MUTLAK untuk dimiliki itu Bahasa Inggris yang bagus dan Internet 24 Jam
    Gaji: Aku blm pengalaman soal Full time VA tapi kira2 begini gambaranny: Kalau tugasnya ringan2, part time atau VAnya masih sangat sangat baru biasanya sekitar $200-$300 sebulan. Tapi biasanya sih onkgos VA dibayar per jam, yaitu $5 per jam, sesuai rujukan orang2 yang pakai VA di buku FourHourWorkweeknya Tim Ferris dan pengHire VA di warriorforum. Biasanya mereka menghire VA full time untuk bekerja 8 jam sehari atau 40 Jam sminggu. Coba dihitung, pendapatan sebulan pasti lumayan kan untuk kantong orang Indonesia.
    Tapi pekerjaan VA masih terhitung Freelance, jadi tidak ada ikatan dan VA hanya menjadi seorang pekerja kontrak yang bekerja sampai kontrak selesai. Kalau Pemilik Bisnis puas dan masih butuh VA, biasanya kontrak diperpanjang. Enaknya selama jadi VA, VA tetap bs menerima job lain asal tidak menggangu job utama.

    Sekian commentnya, wah ga kerasa panjang yaaa… Sukses freelancer Indoensia, aku juga sampai sekarang pakai Freelancer Indonesia demi mengurangi tingkat pengangguran di negeri kita ini.

  9. Setyagus Sucipto

    @cowy : thx banget buat commentnya dan masukkannya, commentnya bagus juga untuk jadi artikel di ruangfreelance 🙂

  10. Rezaz

    Baru Juga Baca judulnya gw udah kepikiran masa jalan harga diri dai internet gimana cara kirimnya.kan orang gag jujur semuanya.

    salam kenal

  11. raiderhost

    lagi pengen berdiri sebgai freelance.. tapi blom tahu dimana posisi dan potensi yg ada di dalam. Sementara masih seneng nge-blog :D.

    ;)) mungkin freelance menjadi seorang kritiskus berbayar wae 😀

    maju terus developer indonesia 😀

  12. oxidizzy

    jangan takut bwt ngasi harga yg tinggi (selama dengan hasil yg baik) kita bisa bilang ke klien ttg ” investasi” yg mereka lakukan kalau beli design dari kita. Itu aja kunci nya. Pinter”an ng’bacot !!!

  13. irvan

    artikel yang menarik sob.
    Kl sy freelance tapi blom sanggup kl di dunia maya, ngomgong2 orang India, emang kayanya negara yang satu ini aktif banget dalam urusan cari duit online dalam bidang apapun, kelebihan mereka ya bahasa inggis lancar.

    Tapi kalo di dunia nyata terutama bidang IT, sy pernah dapet proyek di salah satu perusahaan otomotif besar & yang bikin sedikit kecewa ternyata orang2 kita cuma kebagian job yang kecilnya aja, job yang nilainya millyaran(saya rasa) di ambil orang India karena kebetulan waktu itu mereka juga memang ada huh.

    Emang si klo jadi freelance modal awal harus pinter yakinin konsumen, ini yang lumayan repot. pengalaman sy pribadi ternyata masih banyak orang yang mau pake jasa freelance yang penting kerjaan beres dan harga bersaing mereka ga lihat kita perseorangan atau atas perusahan, yang penting bisa dipercaya & bisa menunjukan kemampuan sesuai yang mereka cari

  14. Rizky Abdilah

    mungkin gara2 mereka udah kebiasa dengan persaingan mulai kecil..
    pernah neh, saingan proposal ama orang india, pdhal kalo dkira2 proyek itu nilainya bsa 500 dolar lbh, tp mreka mnta dbawah 250
    gila2an kalo banting harga..
    proposal cuma djawab 2x lalu dilupain, wahhh…

  15. agoes82

    @dian ara: iya link itu keren juga yang membandingkan bahasa inggris dari berbagai sisi negara. nice link 🙂
    @raidehost : sebenarnya potensi di internet itu banyak banget, pinter-pinter nya kita aja sih menjual diri kita. Ada artikel yang bagus nih buat jadi referensi http://cerebrumdianara.blogspot.com/2009/09/nggak-mau-lari-lagi.html itu contoh untuk bola yah mungkin bisa yang lain
    @oxidizzy : yups bener banget nih, selama kita bisa kasih kualitas kenapa mesti takut, orang di dunia ini bukan hanya 1-2 kok yang butuh kualitas
    @irvan : yups bener banget, tapi segalanya dimulai dari kecil, setelah yakin dengan kualitas kita mereka akan sedikit menjadi kecanduan kok
    @Rizky Abdilah : wakakakak iya bener banget, india memiliki resource banyak tapi kualitas masih standart, tapi bila kita mendapatkan client dari orang kedua mereka biasanya tidak bicara kualitas tapi seberapa cepat dan seberapa murah.

  16. va-indo

    @chowy
    Thx infonya hehehe
    Bener banget tuh, kita (baca: orang indo) emang males banget kalo berurusan sama kaum yang gak pake bahasa indo hehehe
    Biasalah, kita kan biasa ngomong, nulis, baca nggak jauh-jauh dari bahasa nasional.

    Aku sendiri baru dari nov ’09 kenal sama konsep virtual assistant. Kupikir ini mudah, soalnya kerjaan yang dibutuhin relatif gampil dan hampir semua pekerja administrasi kantoran bisa lakuin.
    Ternyata pas masalah promo sampe dapetin klien gak semua orang mampu.
    Sukses buat freelancer kita!

  17. herman

    Saya punya pengalaman ngebid dan saingannya orang India (banyak sakali orang india) dan hanya saya dari indonesia.

    review saya masih sedikit sekali di banding dari india dan harga saya jauh lebih tinggi dari pada india, tapi ternyata client memilih saya :).

    jadi menurut gw sih… coba dulu saja, masalah diterima atau tidak itu urusan nanti… yang terpenting bikin proposal yang bagus dan harga yang masuk akal.

  18. rikixy

    wkk,, persis gw mesti sering kunjung ke RF karena pengangguran harus banyak belajar ,,, hee, salam kenal buwat para senior mohon bimbingannya

  19. Hamuro

    wah jadi ingat dulu pertama dapat project freelance, bersaing dengan orang india, dengan pede-nya aku pasang harga 50 dollar lebih tinggi dari orang india, dan aku yg terpilih 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *