Membuka Pintu Rizki yang Usang dari Seorang Freelancer

Pintu rizki ya? Hm… terkesan seperti ini akan ada kuliah agama. Hehe, ya sedikit saja untuk itu akan dibahas di akhir pembahasan. Tapi ini jujur dan fakta. Beberapa kasus seorang freelancer menghadapi masa sulit bukan saat memulai menjadi freelancer. Tapi saat dirinya telah cukup mapan namun mengalami kebuntuan saat ingin menggapai puncak kualitas karir freelancenya dan proyek yang telah dilakoni sebentar lagi akan tutup masanya. Sehingga kebingungan saat melakukan upaya agar dapat tetap mengisi dompet dan membuat dapur mengepul hampir tidak ada pemasukan. Lantas bagaimana? Ayo buka pintu rizki usang yang telah lama. Tips motivasi ini berlaku untuk segala bentuk bidang pekerjaan freelancer.

  1. Kumpulkan portofolio lawas. Memang sih, memajang portofolio itu musti yang baru. Dengan begitu klien dapat melihat kinerja kita dari waktu ke waktu itu selalu produktif. Namun mengumpulkan portofolio lawas juga membantu loh. Caranya begini, kumpulkan portofolio baik baru maupun lama dalam dua kategori. Pertama kategori tahun, kedua kategori harga. Jadi kumpulkan lebih dulu dalam bentuk softcopy portofolio itu dalam kategori tahun. Ini cara termudah untuk klien melihat kapan anda bekerja, berapa lama waktu pengerjaan sebuah proyek dari satu ke yang lain, dalam setahun ke tahun berikutnya berapa proyek yang anda kerjakan, see? Menarik kan? Memang hal lawas tak bisa ditinggalkan begitu saja. Kemudian kumpulkan portofolio dalam kategori harga. Nah, disini, misal saya ambil contoh anda seorang web design. Kumpulkan copy proyek anda berdasarkan urutan harga yang paling renda yang pernah anda dapatkan kemudian yang paling tinggi. Klien akan terbantu saat ingin bekerja dengan anda, tampilan web yang mereka inginkan itu masuk standar harga yang mana. Lawas tapi bermanfaat. Ayo kumpulkan lagi portofoliomu.
  2. Waktunya untuk turun ke proyek yang lebih rendah. Memang sih, kita selalu mencari proyek yang lebih tinggi dari sebelumnya. Layaknya pencapaian karir. Namun jika anda terdesak sehingga proyek yang tingkat kesulitannya tinggi ataupun proyek besar yang memakan waktu lama itu tidak ada, anda akan kehabisan waktu saat keluarga harus segera anda penuhi kebutuhannya. Sehingga, cobalah untuk turun ke proyek yang lebih rendah. Baik anda tawarkan harga yang rendah, tidak semahal proyek anda biasanya, maupun waktu yang rendah, tapi tidak menurunkan kualitas standar anda. Klien kadang juga tidak stabil keuangannya, namun butuh freelancer yang bisa membantu mereka dengan bayaran yang tak banyak. Dengan cara ini, klien akan menemukan anda dan membayar anda lebih cepat di awal muka saat freelancer sekelas anda tidak membuka penawaran di harga rendah. Tapi perlu diingat tips ini hanya untuk sampai anda mendapatkan lagi proyek besar anda. Jika terlalu sering dibawah, anda akan sulit mengatur waktu kembali karena terlalu sibuk mengejar deadline job-job kecil yang ada.
  3. Nah, tips ketiga tentu soal agama sedikit. Saya yakini disemua agama ada satu amalan yang sama yang diamini pastilah baik untuk dilakukan. Yaitu… Sedekah/memberi. Ingat, Tuhan saja tidak enggan memberikan kita pintu rizki, kenapa kita enggan membuka pintu rizki bagi orang lain? Sedekah/memberi inilah jawaban akhir atas pintu rizki lawas anda yang telah usang yang bisa dibangkitkan kembali. Bisa jadi teman lama memesan jasa anda. Klien lama, atau bahkan klien lama anda merekomendasikan anda pada proyek rekannya yang semula belum mengenal anda. Who know’s? Tidak ada yang tahu karena itu rahasia Tuhan. Jadi berbagilah selagi proyek itu ada dan berkembang terus.

Pintu rizki usang dan lawas anda akan terbuka dengan tips umum diatas. Tentu pintu rizki ini akan tertutup lagi dalam waktu cepat dan pintu yang baru akan terbuka. Cara kerja hidup memang seperti itu. Agar kualitas kita sebagai freelancer diuji dalam kondisi apapun, dalam proyek apapun, dalam klien seperti apapun. Jadi, buka pintu rizki usang itu dan berusaha terus membuka pintu rizki baru dan yang lebih besar di kemudian hari. Selamat bekerja. 🙂

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *