Memahami Aspek Bisnis Freelancing (2)

Lanjutan artikel Memahami Aspek Bisnis Freelancing (1) yuk!

shutterstock_128890082

Freelancer Image via Shutterstock

Memuaskan Klien

Memuaskan Klien - Memahami Aspek Bisnis Freelancing (2) - lodgingleaders.com

Memuaskan Klien – Memahami Aspek Bisnis Freelancing (2) – lodgingleaders.com

Jadi, setelah kamu membangun pendataan klien yang kokoh, langkah selanjutnya yang tak kalah penting adalah tetap membuat mereka senang sehingga kamu pun akan diajak bekerja sama kembali.

Bisnis yang sukses mengetahui bagaimana cara memuaskan klien mereka. Kamu harus bisa menemukan kebutuhan dan harapan mereka secara efektif. Tentu saja, kamu dapat mengatakan hal itu mustahil kepada siapa saja. Tetapi dengan mendengarkan klienmu baik-baik, kamu akan mengetahui apa yang benar-benar klienmu inginkan. Berlakulah rendah hati dan jangan terlalu meninggikan harapan klienmu. Jujur dan terbuka sat berkomunikasi. Berikan mereka ide dan tantangan apa saja yang ada, serta jalan buntu seperti apa yang akan kamu cegah jika hal itu terjadi.

Berurusan dengan Perjanjian dan Pembayaran

Berurusan dengan Perjanjian dan Pembayaran - Memahami Aspek Bisnis Freelancing (2) - jumpgroove.ca

Berurusan dengan Perjanjian dan Pembayaran – Memahami Aspek Bisnis Freelancing (2) – jumpgroove.ca

Untuk membuat perjanjian resmi, kamu harus menyusun kontrak. Dokumen legal ini dibutuhkan untuk menggambarkan tolok ukur hubungan bisnismu, tenggat waktu, pembayaran, revisi, dan sebagainya. Hal ini untuk memastikan kamu telah menyiapkannya dengan baik. Kontrak sangat penting untuk menjabarkan proyek dan skalanya, sebaik kamu melindungi hak kedua belah pihak yaitu dirimu sebagai freelancer dan pihak klien.

Cantumkan semuanya secara rinci dalam perjanjian untuk melindungimu terutama selama waktu pembayaran. Tentunya harus dijelaskan tenggat waktu pembayaran dan sebutkan kapan kamu berharap pembayaran dan pelunasannya: sebelum bekerja, setelah proyek selesai, atau ketika proyek sedang berjalan. Kebanyakan desainer membutuhkan deposit sekitar 50% sebelum memulai pekerjaan.

Seiring bisnismu dengan klien berkembang, kamu dapat membuat proposal atau penawaran untuk proyek yang lebih besar. Hal ini dikenal sebagai RFP (Request for Proposal) atau RFQ (Request for Quotation).

Pernyataan Kondisi Keuangan

Pernyataan Kondisi Keuangan - Memahami Aspek Bisnis Freelancing (2) - kreditpintar.com

Pernyataan Kondisi Keuangan – Memahami Aspek Bisnis Freelancing (2) – kreditpintar.com

Banyak sekali syarat keuangan yang sebaiknya akrab di keseharian pebisnis. Salah satunya adalah laporan neraca keuangan, yang menjabarkan asset bisnis, saham, dan tanggung jawab.

Aset termasuk investasi yang masuk ke dalam dompet dan rekeningmu. Di dalamnya adalah uang tunai, gedung, perlengkapan, tanah, modal, peralatan, hak paten, hak cipta, dan lain sebagainya. Hal yang menjadi tanggung jawab adalah rekening untuk semua pembayaran, kredit dari bank, dan aneka pinjaman. Saham artinya investasi dalam bisnismu termasuk keuntungan kena pajak. Melalui neraca keuangan, kamu dapat menentukan seberapa sehat bisnis dan keuanganmu.

Sama pentingnya dengan mengetahui alur kas bisnismu, maka kamu akan mengetahui likuiditasnya. Dengan menjabarkan kondisi keuanganmu yang terbaru, kamu dapat menantang dirimu sendiri dan meningkatkan penjualan serta mendapat keuntungan lebih banyak. Atur tenggat waktu untuk tujuan bulanan, per catur wulan, atau tahunan. Kamu dapat seagresif mungkin melakukannya dan mengecek setiap hari untuk memberi dirimu motivasi.

Kedisiplinan Freelancer

Kedisiplinan Freelancer - Memahami Aspek Bisnis Freelancing (2) - skystardigital.blogspot.com

Kedisiplinan Freelancer – Memahami Aspek Bisnis Freelancing (2) – skystardigital.blogspot.com

Freelancer harus disiplin. Metoda yang digunakan harus professional dan proyek harus selesai tepat waktu. Jika kamu merencanakan pertemuan dengan klien, pastikan datang 15 menit lebih awal. Siapkan portofolio dan tampillah dengan menarik dan percaya diri.

Hal yang satu ini harus selalu disiapkan, yaitu asuransikan bisnismu. Kamu harus melindungi dirimu sendiri, menjaga dari hal darurat yang tak terduga. Asuransi pokok yang yang termasuk adalah: asuransi diri, kesehatan, bisnis, kerugian, dan kecelakaan.

Setiap desainer freelance harus memiliki strategi cadangan. Kamu harus memiliki external hard drives yang berkapasitas besar untuk menampung back up files, sebaik kamu menyimpannya di DropBox atau Cloud. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa semua dokumenmu aman.

Menjadi desainer freelance bukan berarti kamu bisa bermalas-malasan. Hanya karena kamu bisa mengontrol waktu atau tak punya bos, bukan berarti kamu dapat bermalas-malasan. Kenyataannya, menjadi bos bagi diri sendiri dan mengatur bisnis sendiri lebih sulit tinimbang bekerja setiap hari. Kamu harus menjadi bos yang keras bagi dirimu sendiri, ikuti panduan kerja, dan serius dengan pekerjaanmu.

Nah, bagaimana denganmu?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *