Freelancers = Superhuman (Bagian II)

…sudah baca “Freelancers = Superhuman”?

4.  Sesibuk apapun menampung job dari klien, toh kita nggak boleh menyerahkan seluruh jiwa dan raga untuk bekerja semata-mata. Harus tahu kapan waktunya buat berhenti dan rehat sejenak, kapan harus makan, kapan harus minum suplemen, dll. Oh ya, pengetahuan dan skill kita pun perlu terus diasah dengan membaca, training, dan mengikuti seminar, lho! >> Manajer SDM
5.  Apa yang kita lakukan, katakan, post, tweet, adalah marketing. Ibaratnya, diri kita adalah iklan berjalan untuk profesi freelancing kita sendiri. >> Marketer
6.  Sedang bad mood atau belum cukuran sekalipun bukan alasan buat menolak sesi Skype-ing dengan klien demi terjalinnya komunikasi yang baik (dan demi proyek-proyek lain di masa mendatang).  >> Customer Service
7.  “Apa?? Sudah lewat seminggu klien belum melunasi termin pembayaran terakhir? Oke, ini nggak boleh didiamkan.” (ucapkan dialog ini dengan aksen sinetron) >> ‘Sesuatu’ sejenis Debt Collector
8.  Sudah mafhum dong tentang pentingnya blogging bagi freelancers? Yup, yang ini juga termasuk salah satu persyaratan untuk jadi superhuman freelancers. ;P >> Blogger

“Lah terus, apa manfaatnya gue tahu kemampuan-kemampuan superhuman freelancing di atas?”

Sebab,

Kalau Peter Parker nggak mengenali potensi kemampuannya, dia cuma akan berakhir jadi orang freak yang hobi bungee jumping di tengah kota pakai jaring laba-laba.

Kalau Clark Kent nggak mengenali potensi kemampuannya, dia cuma akan berakhir jadi atlet angkat beban, atau playboy yang bikin para cewek terkagum-kagum setiap mereka diajak berkencan sambil terbang (yang jatuhnya jadi mirip Edward Cullen).

Intinya, biar tahu, lah! Meskipun mungkin ada beberapa perbedaan antara saya, Anda, dan mereka. Dalam artian, meskipun di atas cuma ada delapan, bisa jadi kemampuan superhuman Anda sebenarnya ada sepuluh. Atau dua puluh, who knows?

Nah kalau sudah tahu, sekarang mari kita bercermin. Sudahkan kemampuan-kemampuan superhuman yang kita miliki dikuasai dan dioptimalkan dengan baik? Belum? Well, nggak ada kata terlambat. ‘Sekarang juga’ adalah waktu yang tepat buat meningkatkannya. 🙂

*Image by -karla k.-*

4 Comments

  1. phrairin

    nice banget tipsnya, saya ndiri udah bisa paham, tapi ada gk cara mengenali kemampuan yang seharusnya paling menonjol diantara kemampuan kita yang lain?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *