Freelancers, Sudahkah Kamu Disiplin?

Disiplin freelancerSalah satu alasan populer seorang pegawai kantoran ingin menjadi freelancer adalah karena ingin fleksibilitas dalam bekerja. Tetapi fleksibel bukan berarti tidak disiplin lho.Dalam situasi apapun, apakah sebagai pegawai kantoran atau freelancer, disiplin adalah salah satu kunci keberhasilan.

Ketika masih kerja kantoran, adanya boss atau pimpinan mau tidak mau ‘memaksa’ kamu untuk disiplin bekerja. Bagaimana ketika kamu sudah kerja freelance? Disiplin diri sendiri adalah mutlak.

Apa saja tandanya kalau kamu sudah menerapkan disiplin?

Menghindari belanja berlebihan

Ya, menjadi freelance juga berarti income yang tidak tentu. Beda dengan kerja kantoran di mana hari gajian selalu tetap tanggalnya. Kalo kamu sudah punya 2 rekening bank, satu untuk kebutuhan sehari-hari dan satunya lagi untuk tabungan, ini berarti kamu sudah cukup disiplin. Tetapkan anggaran bulanan untuk kebutuhan sehari-hari. Ketika mendapat pembayaran dari klien segera pisahkan dana tabungan dan belanja. Ketika job lagi ‘sepi’ kamu bisa membongkar tabungan untuk kamu pindahkan ke rekening belanja.

Bekerja tidak tergantung ‘mood

Sedang tidak mood lantas menunda kerjaan? Klien bisa mencak-mencak lho. Ingat, kinerjamu di mata klien berkolerasi erat dengan nama baik kamu. Freelancer juga harus profesional dan bertanggungjawab. Penting sekali untuk tidak meleset dari deadline yang ditetapkan.

Sedang tidak mood sehingga belum mendapat ide atau inspirasi? Jangan tunggu mood untuk membaik sendiri, tapi proaktif untuk menghilangkan mood jelek. Bisa dengan refreshing sejenak keluar rumah, atau mungkin putar musik yang disuka, atau mungkin makan yang enak. Lakukan apa saja deh yang cocok untuk kamu sampai mood kembali dan kerjaan bisa beres.

Tidak segan belajar hal baru

Di saat menjadi karyawan kita pasti beberapa kali diwajibkan mengikuti training tertentu yang sesuai dengan bidang kerja di kantor. Tujuannya apa? Untuk menambah keterampilan kita dan penguasaan bidang tertentu. Ini biasanya sudah diatur oleh pihak HRD kantor.

Saat kamu menjadi freelancer, tidak ada HRD yang akan mengatur kapan kamu akan training. Kamu sendiri yang menentukan akan mengikuti kursus atau training tertentu untuk menambah keahlian.

Tidak menjelek-jelekkan klien

Oke, klien menyebalkan pasti ada. Tapi tidak pada tempatnya kalo kamu menjelek-jelekkannya di depan umum (di forum, twitter, atau facebook), salah-salah malah kamu yang dianggap mencemarkan nama baik. Jika ada rekan sesama freelance yang menanyakan reputasi klien tertentu yang ternyata pernah kerjasama dengan kamu, sebaiknya gunakan jalur pribadi.

Menjaga kesehatan

Begadang, telat makan, makan seadanya tanpa memperhatikan gizi (tiap hari makan mie instant!), kurang istirahat, tidak pernah olahraga. Dengan gaya hidup seperti ini, cepat atau lambat, kamu akan jatuh sakit.

Kesehatan adalah modal penting bagi freelancer, karena selesai tidaknya pekerjaan benar-benar hanya tergantung pada kamu. Karena itu, atur gaya hidup kamu, mulailah menjaga kesehatan.

Freelancers, sekarang giliran kamu, bagaimana caramu berdisiplin? 

photo credits to Grotuk on Flickr

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *