Bekerja di Rumah vs Bekerja di Kantor

Bekerja di Rumah vs Bekerja di Kantor - pic from Flickr

Mungkin ada sebagian dari kita yang memilih menjadi freelancer dengan pertimbangan kemudahan untuk bekerja dari rumah. Apabila dibandingkan dengan suasana kantor yang formal serta jam kerja 9-5 yang kaku, bekerja dari rumah dengan jam kerja yang fleksibel dan kebebasan dari ‘kostum’ pegawai kantoran memang terdengar jauh lebih menyenangkan. Masalahnya, benarkah bekerja dari rumah benar-benar seindah yang kita bayangkan?

Get Some, Lose Some

Sesuai dengan pepatah mendasar tentang hidup yang tertulis di atas, menjadi freelancer yang bekerja di rumah ternyata memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Apa saja? Di sini RuangFreelance bakal coba membeberkannya satu persatu.

Jam Kerja. Dibandingkan dengan bekerja di kantor, jam kerja untuk freelancer yang bekerja di rumah memang lebih fleksibel. Jam kerja dapat disesuaikan ketika ada urusan pribadi yang dirasa mendesak. Tapi, ada satu hal yang harus digarisbawahi: bukan berarti dengan bekerja di rumah lantas jam kerja menjadi lebih ringkas. Batasan antara jam kerja dengan jam mengerjakan-pekerjaan-rumah seringkali tidak jelas karena dilakukan secara berselang-seling sehingga sering ditemui freelancer yang bekerja jauh sampai larut malam.

Kostum Kerja. Dengan bekerja di rumah, tentunya kita tidak harus mengenakan pakaian formal seperti kemeja, celana bahan polyester, dsb. Selama kita tidak sedang melakukan live conference dengan klien, rasanya sah-sah saja bekerja mengenakan piyama, bukan? Hanya saja untuk beberapa orang, ternyata pakaian yang dikenakan dapat berdampak psikologis terhadap semangat bekerja. Untuk tipe orang seperti ini (biasanya, wanita) bekerja dengan pakaian seadanya dapat berpengaruh negatif terhadap mood.

Produktivitas. Bekerja di kantor berarti memiliki atasan untuk menentukan target yang harus dicapai, memberikan tumpukan tugas dengan deadline tertentu, sekaligus mengawasi pekerjaan kita. Ukuran produktivitas dilihat dari beres-tidaknya pekerjaan. Dengan memilih untuk bekerja di rumah, kita harus berperan sebagai bos yang menyusun target serta deadline untuk diri kita sendiri sekaligus sebagai pegawai. Biasanya, kebiasaan menjadi seorang procastinator merupakan jebakan mental yang cukup berat untuk poin ini.

Profesionalisme. Ketika kita memilih untuk bekerja di rumah, situasi-situasi dilematis berikut dapat dipastikan sering muncul di tengah jam kerja yang kita atur sendiri: (1) “Ayah, main sama aku, yuk!”, atau, (2) “Kamu diam di rumah aja, kan? Bisa antar Mama belanja, dong?” Intinya, salah satu tantangan terbesar adalah untuk menetapkan batas antara rumah dan pekerjaan tanpa mengorbankan salah satunya.

Perjalanan. Terlepas dari poin-poin di atas, keuntungan nyata dari bekerja di rumah adalah: tidak perlu menempuh jarak berkilo-kilo untuk sampai ke kantor. Waktu menempuh perjalanan dapat digunakan untuk curi start bekerja. Untuk freelancer yang bertempat tinggal di kota-kota besar, tentunya ini berarti… no morning traffic, yay! 😀

Jadi, setelah membaca pro dan kontra di atas, pilih bekerja di kantor atau di rumah?

20 Comments

  1. WahyuesGROUP

    kalo menurut saya sih bekerja di rumah aja hehehe, sebagai drafter freelance lumayan bisa buat bayar kuliah sampai sekarang :D. Dulu waktu masih indekos enak-enak saja tidak ada yang ngatur dan lain sebagainya namun setelah pulang ke kampung halaman dan meneruskan freelance ada saja gangguannya seperti 1. Anterin kesini dunks, 2. anterin kesana dunks, 3. Kamu kan dirumah saja, besok harus dateng kerumahku ya ada acara penting nih, 4. Ada hajatan dirumah, entah nikah sodara dan lain sebagainya .

    profesional memang harus sangat di jaga dan alhamdulillah sampai saat ini masih senang kerja di rumah 😀

  2. anax kolonx

    kalau saya mah prefer bekerja di rumah aja…meskipun tidak saya pungkiri saya masih seorang procastinator, tapi saya yakin hal itu tidak akan menghambat saya,,,karena sy selalu berusaha untuk menjadi lebih baik dan produktif…

  3. edoabdullah

    Saat ini siapa pun bisa bekerja dari rumah bahkan untuk bersaing secara global sekalipun. Hal ini tentu tak lepas hubungannya dengan kemajuan di bidang teknologi komunikasi. Keberadaan Kantor kecil dalam rumah ini memberi keleluasan maksimal, di satu sisi akan terciptanya hubungan keluarga yang lebih harmonis, disisi lain pebisnis (baca: bisnis independen) tetap dapat bekerja secara maksimal namun dengan penggunaan waktu yang lebih leluasa dan efektif. kendati begitu kedua aktivitas itu masing-masing tetap memiliki karakter privasi yang berbeda. Inilah trend saat ini, SOHO, Small Office Home Office. Maka dari itu, buat freelancer designer seperti saya, Small Studio Home Studio kayaknya lebih oke he..he..

  4. Rizki Abe

    Kalau saya sendiri, jika cuaca cerah, lebih prefer bekerja di luar seperti di taman dekat perumahan, kafe, rumah makan lesehan, atau di pelataran masjid. Soalnya kalo di rumah, I can’t resist temptation to play from my boy. Paling kerja di rumah kalo hujan deres atau kalo lagi ga mood keluar rumah.

  5. Monika Tanu

    Saya udah pernah jalanin dua-duanya, kerja di kantor dan kerja di rumah. Kalau saya bilang sih balik lagi ke karakter dari orang yang akan menjalani dan satu lagu: jenis pekerjaan yang dikerjakan. Kenapa karakter? Karena kerja dari rumah betul2 butuh motivasi tinggi, terutama dengan banyaknya distraksi yang pasti ga akan dialami di kantor. Salah satunya seperti RF sudah ulas di atas, gangguan anak, keluarga, even orang2 sekitar seperti tukang listrik mendadak datang cek meteran, tukang koran nagih tagihan, tetangga dateng mau ngobrol-ngobrol… Kalo kita kerja di kantor kan bebas dengan semua hal kaya gitu, aman terlindungi dalam cangkang “lagi kerja”. Di rumah, belum tentu 🙂 Yang jelas butuh support system yang kuat, dukungan dari keluarga dan orang sekitar, karena kalau ngga sih dijamin bakal bubar, terutama dari sisi profesionalisme. Dan soal produktivitas, balik lagi tergantung karakter dari orang ybs… itu pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh diri sendiri 🙂 Karena meski kerja di kantor 8 jam seharipun, kalau sehari-harinya banyakan “refreshing ama FB”nya, ya sama aja ama yang kerja di rumah dan banyak distraksi 🙂

    Kemudian kenapa soal jenis pekerjaan… ada jenis pekerjaan tertentu yang memang sebaiknya tidak dikerjakan oleh orang yang kerja dari rumah. IMHO ya. Lebih ke soal work with team-nya aja sih. Hal yang misalnya bisa kelar 1-2 jam saja dengan duduk bareng dan bahas langsung, kalau dikerjakan oleh seseorang yang kerja di rumah bisa jadi baru kelar 3-4 jam, karena harus kirim-kiriman screenshot dulu mana yang dimaksud, harus skype-an dulu untuk sama-sama dapet perspektif yang sama, dll.

    Kalau berdasar pengalaman pribadi sih seperti itu ya… sekian sharingnya 🙂

    • Shinta Yanirma

      “Kemudian kenapa soal jenis pekerjaan… ada jenis pekerjaan tertentu yang memang sebaiknya tidak dikerjakan oleh orang yang kerja dari rumah. IMHO ya. Lebih ke soal work with team-nya aja sih.”

      Setuju, mbak. Memang untuk hal-hal tertentu, team work itu bisa memunculkan sinergi, istilahnya sih “1+1=3”. 🙂

  6. prasojopxl

    bekerja dari rumah memang lebih menghemat uang dan waktu…dan ruang kerja bisa kita modifikasi sendiri sesuai keinginan..walaupun saya belum bisa full freelacer tapi itu adalah tujuan saya kerja part time sebagai freelance web designer di khatulistiwaonline.com

  7. Eldo Le Wirrya

    Hidup memerlukan keseimbangan, kerja dirumah biasanya pikiran kita akan selalu tertuju pada pekerjaan meski pada waktu berkumpul dengan keluarga. Hal ini dikarenakan suasana dan tempat yang sama. Saya pilih mencari kantor kecil yang terpisah dengan rumah, dengan memberikan waktu dan kualitas yang sama antara pekerjaan dan keluarga.

  8. grandchief

    Kalau dari segi kenyamanan sepertinya enak kerja di rumah,tetapi saya masih merasa senang kerja di kantor hanya untuk pemisah saja kantor sebagai tempat bekerja, rumah sebagai tempat melepaskan kepenatan dan bersosialisasi dengan keluarga

  9. andrymuharyo

    di jaman sekarang dengan keadaan macet di jalan / terasa sempitnya waktu akibat kondisi jalan, lebih baik menurut saya kerja dirumah,tergantung ketika dirumah kita mengatur waktunya secara disiplin…yang pasti freelance lebih mobile untuk networking…

  10. zoel

    ke-2nya ada klbihan & kekurangan. Tp terkadng di kntor kita lbih semangat, alur kerja lbih terjaga & konsisten terhdap waktu tp msalahnya adlah kita “terikat” oleh waktu 😀 .. di rumah memang waktu kita yg pegang, kita yg atur, tp sdikit ksalahan bisa termkan oleh waktu itu sndiri… tp terkadng 24 jam waktu rasanya gk cukup.. intinya adlah tergntung bagimna kita mnyikapi & bijak dgn waktu. jgn lupa 1 hal, “jaga” moment untuk terus mnjaga mood supya kreativitas gk mogok bro.. 😀 good luck fr freelancer!!

  11. Arie

    Ingin sekali kerja dirumah,mungkin saya akan mulai hanya saat weekend berhubung saya masih terjebak dgn kerja kantor, ada saran?

  12. saepul

    lebih asyik kerja dirumah, kalau ada pesanan jg bisa mobile kesana sini.., hemat ongkos kerja…, gak diomelin boss….:D, target pekerjaan sekaligus keuntungan untuk kita sendiri…, kreatifitas tdk dibatasi oleh lingkungan spt orang kantoran…, enjoy aja lah…, bisa ketemu anak n istri tiap saat…:D

  13. norris

    Pengen kerja di rumah jadi freelancer , capek tiap hari mesti bermacet ria selama 4 jam , sampe kantor bos juga jarang dateng. Datengnya cuma pas nguber2 progres doang ,….

  14. rahmat

    klo kerja dkantor lebih banyak interaksi ane ke orang lain, baik dikantornya ato diluar kantor..
    pokonya lebih dapet aja feelnya..

  15. Eka Griya Karya

    Bekerja di rumah itu memang menyenangkan, dimana saya sendiri mengalaminya mulai tahun 2012 :), memang untuk sekarang ini banyak kesibukan ngurus anak juga ya ^_^, kadang harus menyiasati waktu kerja, kadang di siang hari kadang malam sampe pagi dimana klien memaklumi pekerjaan ini :).

    hal lain yang menarik bekerja di rumah adalah kita ndak perlu patuh terhadap ketentuan waktu tapi kita sendiri harus sadar waktu dimana deadline dari klien tentunya pasti ada 🙂 hal tersebut tentunya tidak boleh kita abaikan.

    gak pake seragam. nah ini yang paling keren, mau make kaos oblong, mau make celana pendek itu suka-suka kita, sedangkan bila kerja di kantor harus berpakaian rapi dan harus datang tepat waktu, molor dikit di omelin bos 😛

    yang tapi karena suatu hal ah yang menyebabkan saya lebih senang kerja dirumah ^_^

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *