5 Cara Membuat Portofolio Desain, Dijamin Menarik!

Membuat portofolio desain tentu saja tidak boleh dilakukan secara asal-asalan, terlebih lagi bagi seorang desainer atau desain grafis. Portofolio merupakan salah satu “kunci utama” kamu mendapatkan klien atau proyek. Jadi, cara membuat portofolio desain pun menjadi hal yang penting kamu perhatikan.

Lalu, bagaimana cara membuat portofolio desain yang menarik agar dilirik oleh perusahaan? Nah, untuk mengetahui jawabannya yuk simak tipsnya di bawah ini.

Cara membuat portofolio desain yang menarik

Pada dasarnya, portofolio dalam bidang desain berbeda dengan curriculum vitae alias CV. Jika CV berisi informasi dasar mengenai data diri pribadi, lain halnya dengan portofolio desain. Portofolio desain lebih menunjukkan hasil karya atau pencapaian yang pernah kamu buat.

Nah, ada beberapa cara mudah membuat portofolio desain agar semakin menarik dan dilirik oleh perusahaan, di antaranya adalah:

1. Tentukan fokus yang kamu inginkan

Menentukan fokus dan tujuan merupakan hal utama yang perlu kamu lakukan. Sebaiknya, cobalah mengeksplorasi diri mengenai kemampuan dan hasil karya seperti apa yang kamu sukai.

Apabila kamu ingin melamar suatu pekerjaan, akan lebih baik jika kamu secara spesifik mengumpulkan hasil karya tertentu yang sesuai dengan pekerjaan yang kamu ingin lamar. Hal ini dilakukan untuk memfokuskan kemampuanmu sebagai kandidat perusahaan.

2. Kumpulkan hasil karya terbaik

Terlepas dari desain apa yang kamu kerjakan, baik itu desain interior, produk, ataupun grafis, sangat penting untuk menyeleksi hasil karya terbaik. Adapun cara memulainya adalah dengan mengumpulkan semua karya yang pernah kamu buat, lalu pilihlah hasil karya terbaik.

Sebaiknya, pilihlah sebanyak 5 hingga 10 hasil karya terbaik yang mencerminkan kemampuanmu. Dengan memberikan hasil karya terbaikmu, kamu dapat menunjukkan kepada perusahaan bahwa kamu memiliki potensi untuk bekerja di perusahaan tersebut.

3.  Tentukan platform untuk portofolio

Ada beberapa platform yang bisa kamu gunakan untuk menampilkan hasil karyamu, mulai dari website hingga media sosial. Tak hanya itu, format dalam bentuk Portable Document Format (PDF) atau potongan desain fisik juga bisa digunakan untuk menampilkan hasil karyamu.

Nah, jika ingin menampilkan hasil karyamu di website, kamu bisa membuat suatu situs web melalui platform web gratis ataupun berbayar. Pilihan lainnya, kamu bisa mengunggah hasil karyamu melalui situs web portofolio desain yang terkenal, seperti Behance.

4. Buat tampilan yang unik dan menarik, tetapi jangan berlebihan

Tampilan yang unik sekaligus menarik juga menjadi modal utama agar perusahaan melirik portofoliomu.

Alih-alih membuat tampilan portofolio desain yang berlebihan, sebaiknya buatlah tampilan yang simpel tapi tetap menarik. Mengapa? Tampilan yang berlebihan justru akan membuat perusahaan atau klien bingung saat melihat portofoliomu.

Ingat, pastikanlah portofoliomu mudah dibaca dan dipahami. Kamu juga dapat menambahkan informasi penting pada portofoliomu, misalnya saja seperti alamat email atau nomor handphone. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat dengan mudah menghubungimu.

Di samping itu, jika kamu memilih menggunakan website untuk menampilkan hasil karyamu, memilih template portofolio desain yang menarik dan mudah dibaca juga penting dilakukan.

Ada banyak situs web yang menyediakan template portofolio desain yang bisa kamu gunakan untuk menampilkan hasil karyamu. Adapun beberapa situs tersebut di antaranya adalah, WordPress, Wix, Carbonmade, hingga Behance.

5. Ceritakan hasil karyamu

Visual yang menarik memang awal yang baik, tetapi itu semua tidak cukup. Setiap desain yang kamu kerjakan berarti sesuatu. Jadi, kamu juga dapat memberikan deskripsi singkat mengenai hasil karyamu.

Misalnya saja, kamu dapat menceritakan tujuan utama, durasi, proses, hingga kontribusi yang dilakukan untuk membuat hasil karya tersebut. Tidak perlu penjelasan secara panjang, cukup deskripsi singkat saja.

Deskripsi singkat latar belakang hasil karyamu dapat menjadi nilai tambah bagimu sehingga klien atau perusahaan dapat memiliki alasan untuk memperkerjakanmu. Membuat portofolio desain yang menarik menjadi mudah dilakukan dengan cara-cara yang sudah disebutkan di atas. Eitss, tetapi jangan lupa untuk selalu me-review hasil portofolio, ya. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan. Selamat mencoba

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *