Belajar Marketing dari Iklan TV

image by HubSpot

Sedikit melenceng dari topik freelancing, sih. Tapi, hei, di zaman sedinamis ini, siapa yang nggak butuh buat menguasai ilmu marketing? Bahkan, konon Steve Jobs dengan posisinya sebagai CEO Apple, Inc. pun selalu ikut andil dalam marketing dengan cara menentukan kelayakan tayang suatu iklan –dari mulai iklan full page di cover belakang majalah sampai di Google AdWords yang cuma 95 karakter– demi mempertahankan imej Apple, lho!
Kembali lagi ke iklan TV. Taruhan, pasti ada yang pernah mikir begini setiap sesi commercial break memotong sesi leyeh-leyeh Anda di depan TV,

  • Ketika lagi nonton box office movie atau talkshow super menarik, “Aah, lama kali iklannya! Masa iya sekali jeda sampai lima menit, ggrrr..”
  • Ketika lagi nonton FTV yang ceritanya standar-standar aja, “Eh, tumben iklannya cuma dua biji. Nggak jadi ganti saluran, deh.”
  • Ketika lagi nonton acara rame tapi, ehm, kebelet, “Duh, kapan iklannya sih? Pengen ke toilet nih.”

Hampir seluruhnya dari kita sekedar memperhatikan durasi per iklan, siapa bintang iklannya, dan kadar ke-konyol/garing/lebay/keren-an iklan tersebut. Kebanyakan iklan pun berakhir jadi bahan obrolan dan guyonan dengan sekelompok teman. Tanpa sadar, beberapa kesan tentang produk yang memang ingin disampaikan melalui iklan tersebut pun sukses melekat di benak kita.

Hal-hal apa saja yang kita (sering) luput perhatikan dari iklan TV?

Yuk, diurai satu-persatu.

#1 Durasi Pendek Tapi Nendang

Dengan perhitungan yang hati-hati, setiap jeda iklan dibikin cukup annoying agar bisa jadi pusat perhatian tetapi masih tergolong aman sehingga meminimasi kemungkinan pemirsa pindah saluran. Sebagai gantinya, setiap iklan diatur agar berdurasi kurang dari satu menit. Pendek, namun cukup untuk bikin orang yang awalnya sama sekali nggak tahu-menahu tentang produk X jadi tertarik beli.

Bisa dipakai di   : bikin CV dan portfolio. Oh c’mon, calon klien nggak akan tertarik dengan SMP, SD, TK, atau bahkan Playgroup tempat kita bersekolah dulu. Selain itu, nggak semua aktivitas dan proyek perlu diceritakan secara mendetail. Cukup tonjolkan yang penting dan relevan dengan jasa yang kita tawarkan.

…bersambung

4 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *